Seorang bocah di Pare-pare, Sulawesi Selatan, terkena peluru nyasar. Paha kanannya terpaksa mendapat 10 jahitan akibat tertembus timah panas.
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (6/12/2013), Harlan, bocah berusia 7 tahun yang terkena peluru nyasar di Pare-pare, Sulawesi Selatan, masih belum bisa bersekolah. Kondisinya masih lemah dengan 10 jahitan pada paha kanannya usai menjalani operasi untuk mengeluarkan proyektil. Peluru itu menembus kakinya saat ia sedang tidur lelap.
Kedua orangtua Harlan tidak tahu penyebab insiden penembakan tersebut. Mereka kaget mendapati anak mereka kesakitan dengan luka tembak tadi malam.
"Dia teriak kesakitan terus saya berdirikan. Kemudian bapaknya lihat kenapa kaki Harlan berdarah. Kemudian kakinya dilihat dan ternyata ada peluru di kakinya," kata Enceng, ibu Harlan.
Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan sebuah peluru. Namun, belum diketahui jenis maupun asal peluru itu ditembakkan.
"Kita bekerja sama dengan Labfor Polda Sulsel Makassar untuk menyelidiki insiden peluru nyasar ini," kata Kapolres Pare-pare AKBP Himawan Sugena.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk menyelidiki insiden ini. (Adi/Sss)
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (6/12/2013), Harlan, bocah berusia 7 tahun yang terkena peluru nyasar di Pare-pare, Sulawesi Selatan, masih belum bisa bersekolah. Kondisinya masih lemah dengan 10 jahitan pada paha kanannya usai menjalani operasi untuk mengeluarkan proyektil. Peluru itu menembus kakinya saat ia sedang tidur lelap.
Kedua orangtua Harlan tidak tahu penyebab insiden penembakan tersebut. Mereka kaget mendapati anak mereka kesakitan dengan luka tembak tadi malam.
"Dia teriak kesakitan terus saya berdirikan. Kemudian bapaknya lihat kenapa kaki Harlan berdarah. Kemudian kakinya dilihat dan ternyata ada peluru di kakinya," kata Enceng, ibu Harlan.
Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara dan menemukan sebuah peluru. Namun, belum diketahui jenis maupun asal peluru itu ditembakkan.
"Kita bekerja sama dengan Labfor Polda Sulsel Makassar untuk menyelidiki insiden peluru nyasar ini," kata Kapolres Pare-pare AKBP Himawan Sugena.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk menyelidiki insiden ini. (Adi/Sss)