Warga Salatiga, Jawa Tengah, punya jurus jitu untuk mengatasi masuk angin. Bukan obat, tapi justru warisan kuliner yang nikmat disantap. Apa itu? Jawabannya adalah wedang ronde khas Salatiga.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (6/12/2013), untuk membuatnya hanya dengan mencampur 11 macam bahan isian ke dalam mangkuk. Lalu siram dengan 2 pilihan rasa kuah. Ada kuah dengan ekstrak jahe ataupun kuah kacang, tinggal pilih.
Jurus ini dianggap ampuh oleh warga Salatiga untuk mengusir masuk angin atau sekadar ingin menghangatkan badan.
Sebagian orang mungkin sudah mengenal wedang ronde sejak lama, namun pemilik wedang jago ini menjamin wedang buatannya beda dari yang lain.
"Saya jamin beda dengan wedang ronde buatan lain," ujar Ivonne Elisabeth, si pemilik toko.
Terbukti, sambung Ivonne, sejak dibuka 1960-an silam, warung ronde yang buka setiap hari mulai pukul 15.00 WIB hingga tengah malam itu tetap ramai didatangi pembeli. Padahal ada puluhan warung ronde lain di kota Salatiga.
Selain memiliki 11 varian isi, butiran ronde kosong ataupun yang berisi kacang jadi daya tarik lain. Itulah mengapa wedang ronde buatan warung di sebuah gang kecil di Kompleks Pasar Raya Jalan Jenderal Sudirman itu selalu dipadati pembeli setiap hari.
Untuk menikmatinya, cukup sediakan uang mulai Rp 8 ribu. Lidah Anda pun akan merasakan sensasi menyeruput dan mengunyah isian ronde dengan 3 pilihan variasi. Yakni wedang ronde sekoteng, kacang, atau orisinil. Nikmat! (Tnt/Yus)
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (6/12/2013), untuk membuatnya hanya dengan mencampur 11 macam bahan isian ke dalam mangkuk. Lalu siram dengan 2 pilihan rasa kuah. Ada kuah dengan ekstrak jahe ataupun kuah kacang, tinggal pilih.
Jurus ini dianggap ampuh oleh warga Salatiga untuk mengusir masuk angin atau sekadar ingin menghangatkan badan.
Sebagian orang mungkin sudah mengenal wedang ronde sejak lama, namun pemilik wedang jago ini menjamin wedang buatannya beda dari yang lain.
"Saya jamin beda dengan wedang ronde buatan lain," ujar Ivonne Elisabeth, si pemilik toko.
Terbukti, sambung Ivonne, sejak dibuka 1960-an silam, warung ronde yang buka setiap hari mulai pukul 15.00 WIB hingga tengah malam itu tetap ramai didatangi pembeli. Padahal ada puluhan warung ronde lain di kota Salatiga.
Selain memiliki 11 varian isi, butiran ronde kosong ataupun yang berisi kacang jadi daya tarik lain. Itulah mengapa wedang ronde buatan warung di sebuah gang kecil di Kompleks Pasar Raya Jalan Jenderal Sudirman itu selalu dipadati pembeli setiap hari.
Untuk menikmatinya, cukup sediakan uang mulai Rp 8 ribu. Lidah Anda pun akan merasakan sensasi menyeruput dan mengunyah isian ronde dengan 3 pilihan variasi. Yakni wedang ronde sekoteng, kacang, atau orisinil. Nikmat! (Tnt/Yus)