Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengimbau kader-kader terbaik bangsa untuk mendaftar dan mengikuti Konvensi Rakyat. Menurutnya, tidak hanya partai politik yang sebaiknya mengadakan konvensi calon presiden (capres).
"Ini adalah bagian dari kritik masyarakat terhadap situasi politik yang ada, di mana korupsi makin merajalela dan degradasi moral yang melanda para politisi kita," kata anggota Komite Konvensi Rakyat, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Karena itu, Try mengajak tokoh bangsa yang berkualitas untuk mampu membenahi bangsa yang sedang dibelit korupsi, utang luar negeri yang semakin membengkak, dan nilai-nilai Pancasila yang semakin pudar. Indonesia kini membutuhkan seorang pemimpin yang berkualitas.
"Seharusnya tokoh bangsa yang berkualitas, jujur, dan berani diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini," ungkap dia.
Try Sutrisno pun melontarkan kritik terhadap sistem politik yang ada sekarang, di mana menurut UU Pilpres maka hanya partai politiklah yang bisa mengajukan calon presiden.
"Sistem yang ada membuat mereka yang maju sebagai calon presiden hanya mereka yang punya uang, yang belum tentu berkualitas."
Dia mengingatkan, demi mengantisipasi moralitas bangsa yang sedang digerogoti nilai-nilai kapitalistik, egosentrisme, dan juga wawasan kedaerahan yang sempit, maka seluruh komponen bangsa mesti sadar kembali dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.
Nasionalisme, sambungnya, diperlukan agar kondisi bangsa dan negara dapat pulih kembali sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia. (Mut)
"Ini adalah bagian dari kritik masyarakat terhadap situasi politik yang ada, di mana korupsi makin merajalela dan degradasi moral yang melanda para politisi kita," kata anggota Komite Konvensi Rakyat, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Karena itu, Try mengajak tokoh bangsa yang berkualitas untuk mampu membenahi bangsa yang sedang dibelit korupsi, utang luar negeri yang semakin membengkak, dan nilai-nilai Pancasila yang semakin pudar. Indonesia kini membutuhkan seorang pemimpin yang berkualitas.
"Seharusnya tokoh bangsa yang berkualitas, jujur, dan berani diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini," ungkap dia.
Try Sutrisno pun melontarkan kritik terhadap sistem politik yang ada sekarang, di mana menurut UU Pilpres maka hanya partai politiklah yang bisa mengajukan calon presiden.
"Sistem yang ada membuat mereka yang maju sebagai calon presiden hanya mereka yang punya uang, yang belum tentu berkualitas."
Dia mengingatkan, demi mengantisipasi moralitas bangsa yang sedang digerogoti nilai-nilai kapitalistik, egosentrisme, dan juga wawasan kedaerahan yang sempit, maka seluruh komponen bangsa mesti sadar kembali dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa.
Nasionalisme, sambungnya, diperlukan agar kondisi bangsa dan negara dapat pulih kembali sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia. (Mut)