Banyak yang Enggan Diet Karena Mahal

Setujukah Anda bila merubah kebiasaan untuk menjadi lebih sehat butuh pengorbanan lebih dalam hal materi?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Des 2013, 07:00 WIB
Setujukah Anda bila merubah kebiasaan untuk menjadi lebih sehat butuh pengorbanan lebih dalam hal materi? Karena dalam studi yang dilakukan peneliti dari Harvard belum lama ini menyebutkan bahwa seseorang yang berdiet bisa mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan yang tidak berdiet.

Seperti dilansir dari The Week, Senin (9/12/2013), penelitian tersebut menyebutkan, setidaknya seseorang perlu mengeluarkan 1,50 dolar atau sekitar Rp 1,7 juta bila ingin mendapatkan makanan yang kaya protein dan tanpa lemak setiap hari.

"Orang sering mengatakan bahwa makanan sehat lebih mahal tapi biaya tersebut akan membuat kebiasaan diet Anda lebih baik," kata Mayuree Rao dari Harvard School of Public Health.

Meskipun belum ada bukti ilmiah, tapi menurut peneliti ada teori lain yang mendukung bahwa orang yang berpenghasilan rendah terkait erat dengan kualitas rendah hidup sehat. Seperti makan makanan olahan yang mengarah kepada masalah kesehatan yang serius, mulai dari kekurangan vitamin hingga tingkat obesitas yang lebih tinggi.

Apalagi bila tidak dihentikan, banyak keluarga yang ingin anaknya makan dan akhirnya malah membelikan junk food.

Peneliti juga menilai 10 negara-negara berpenghasilan tinggi dan membandingkan pilihan sehat dan kurang sehat. Rata-rata peneliti menemukan makanan sehat seperti roti gandum saja harganya lebih mahal dibanding roti biasa.

Melihat hal tersebut, Rao mengatakan semestinya ini menjadi kesempatan pemerintah dalam membatu warganya untuk sehat dengan cara mensubsidi makanan sehat sebagai strategi kebijakan memerangi obesitas.

(Fit/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya