Miris, kirab Pagelaran Agung Keraton Sedunia ternyata kurang mendapat dukungan dari pihak Keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta, Jawa Tengah. Buktinya, kereta kuda khas kedua keraton itu absen dari pagelaran tersebut.
Kuda kencana dan perlengkapan yang beraksi, ternyata disewa Pemerintah DKI Jakarta. Begitu pula Kereta Kencana yang digunakan Jokowi-Ahok, bukan berasal dari dalam Keraton Kasunanan Surakarta.
"Kebanyakan sewa, yang berasal dari luar (keraton), kalau dari dalam keraton tidak ada. Karena memang dari keraton tidak boleh keluar, mungkin karena Keraton di Solo baru ada konflik. Tapi tidak hanya kuda, peralatan lainnya juga nggak dikasih pinjam jadi setahu saya semua sewa," kata Andika, peserta kirab dari Solo, kepada Liputan6.com di silang Monas, Jakarta, Minggu (8/12/2013).
Dikatakan Andika, penyewaan kuda dan perlengkapan keraton seperti Kereta Kencana, tombak, kostum dan ornamen lainnya kebanyakan disewa dari Warga Komunitas di Solo. Seperti Komunitas Pecinta Seni (Kompeni) Surakarta Kampus AUB, Solo dan warga Semanggi, Surakarta serta Jateng. Penyewaan atas permintaan Dinas Pariwisata.
"Kalau Abdi Keraton tidak sampai 10. Ini orderan dinas pariwista Pemprov DKI Jakarta ke Dinas Pariwisata Solo. Jokowi sendiri naik kereta kencana, kereta sewaan dari kompeni yang dibentuk seperti kereta keraton," ujar Andika.
Ditemui terpisah, salah satu pengawal kusir bernama Bowo mengaku ada 40 kereta kencana yang berasal dari Yogyakarta dan Surakarta.
"Kuda-kuda dan dan peralatan itu diangkut dari Yogya dan Solo, ada 70 truk untuk mengangkut peralatan kereta kencana," kata Bowo warga Yogya yang terlibat di acara Kirab Pagelaran Agung Keraton Sedunia itu.
Sayang, pihak panitia yang bisa mengonfirmasikan berapa harga sewa kuda, peralatan dan sebagian peseta kirab yang dilibatkan tidak nampak di lokasi acara. (Don/Tnt)
Kuda kencana dan perlengkapan yang beraksi, ternyata disewa Pemerintah DKI Jakarta. Begitu pula Kereta Kencana yang digunakan Jokowi-Ahok, bukan berasal dari dalam Keraton Kasunanan Surakarta.
"Kebanyakan sewa, yang berasal dari luar (keraton), kalau dari dalam keraton tidak ada. Karena memang dari keraton tidak boleh keluar, mungkin karena Keraton di Solo baru ada konflik. Tapi tidak hanya kuda, peralatan lainnya juga nggak dikasih pinjam jadi setahu saya semua sewa," kata Andika, peserta kirab dari Solo, kepada Liputan6.com di silang Monas, Jakarta, Minggu (8/12/2013).
Dikatakan Andika, penyewaan kuda dan perlengkapan keraton seperti Kereta Kencana, tombak, kostum dan ornamen lainnya kebanyakan disewa dari Warga Komunitas di Solo. Seperti Komunitas Pecinta Seni (Kompeni) Surakarta Kampus AUB, Solo dan warga Semanggi, Surakarta serta Jateng. Penyewaan atas permintaan Dinas Pariwisata.
"Kalau Abdi Keraton tidak sampai 10. Ini orderan dinas pariwista Pemprov DKI Jakarta ke Dinas Pariwisata Solo. Jokowi sendiri naik kereta kencana, kereta sewaan dari kompeni yang dibentuk seperti kereta keraton," ujar Andika.
Ditemui terpisah, salah satu pengawal kusir bernama Bowo mengaku ada 40 kereta kencana yang berasal dari Yogyakarta dan Surakarta.
"Kuda-kuda dan dan peralatan itu diangkut dari Yogya dan Solo, ada 70 truk untuk mengangkut peralatan kereta kencana," kata Bowo warga Yogya yang terlibat di acara Kirab Pagelaran Agung Keraton Sedunia itu.
Sayang, pihak panitia yang bisa mengonfirmasikan berapa harga sewa kuda, peralatan dan sebagian peseta kirab yang dilibatkan tidak nampak di lokasi acara. (Don/Tnt)