Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) saat ini tengah direnovasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar pintu masuk kantor Kedubes AS di Jalan Medan Merdeka Selatan dipindahkan ke belakang, tepatnya di Jalan Kebon Sirih.
"Kedubes AS waktu dia mau perbaikan, bangun yang baru, kita paksa dia pintu masuk dari belakang (Kebon Sirih). Nanti di depan enggak boleh lagi. Sekarang kan dia masih kerjain kan," tegas pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (9/12/2013).
Ahok menuturkan, selama ini trotoar atau pedestrian yang berada di depan kantor masuk kedubes itu tidak dapat digunakan warga. Jalan kecil itu selalu terpakai untuk pengurusan visa dan sebagai akses masuk.
Karenanya, warga harus melewati pinggiran jalan raya untuk melintasi kawasan sekitar kedubes yang cukup membahayakan. Marka jalan pun dijejerkan di depan Kedubes AS yang berimbas termakanannya sebagian badan jalan.
Namun mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui, Jalan Medan Merdeka Selatan bukanlah titik padat lalu lintas. Sehingga Pemprov DKI masih memberikan toleransi.
"Makanya itu saya bilang. Hampir semua kedubes itu seolah-seolah punya hak khusus. Tapi ya depan Kedubes AS kan belum macet. Kita musti liat situasi. Sama seperti PKL kan, kalau yang enggak kena macetin orang kan kita diemin dulu. Kita musti liat kan, enggak bisa kaku seperti itu," tutur Ahok.
Sementara, untuk trotoar yang ditutup dan dimanfaatkan sebagai tempat pengurusan visa, Ahok akan meminta untuk segera dibuka seiring dengan renovasi kantor Kedubes AS.
"Harus dibuka nanti. Kita minta dia harus buka," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)
"Kedubes AS waktu dia mau perbaikan, bangun yang baru, kita paksa dia pintu masuk dari belakang (Kebon Sirih). Nanti di depan enggak boleh lagi. Sekarang kan dia masih kerjain kan," tegas pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (9/12/2013).
Ahok menuturkan, selama ini trotoar atau pedestrian yang berada di depan kantor masuk kedubes itu tidak dapat digunakan warga. Jalan kecil itu selalu terpakai untuk pengurusan visa dan sebagai akses masuk.
Karenanya, warga harus melewati pinggiran jalan raya untuk melintasi kawasan sekitar kedubes yang cukup membahayakan. Marka jalan pun dijejerkan di depan Kedubes AS yang berimbas termakanannya sebagian badan jalan.
Namun mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui, Jalan Medan Merdeka Selatan bukanlah titik padat lalu lintas. Sehingga Pemprov DKI masih memberikan toleransi.
"Makanya itu saya bilang. Hampir semua kedubes itu seolah-seolah punya hak khusus. Tapi ya depan Kedubes AS kan belum macet. Kita musti liat situasi. Sama seperti PKL kan, kalau yang enggak kena macetin orang kan kita diemin dulu. Kita musti liat kan, enggak bisa kaku seperti itu," tutur Ahok.
Sementara, untuk trotoar yang ditutup dan dimanfaatkan sebagai tempat pengurusan visa, Ahok akan meminta untuk segera dibuka seiring dengan renovasi kantor Kedubes AS.
"Harus dibuka nanti. Kita minta dia harus buka," pungkas Ahok. (Ndy/Mut)