Tim Catur Indonesia akan bertolak ke Myanmar pada Selasa (10/12/2013) besok ke Myanmar. Tim yang dimanajeri Rikardo itu akan mulai bertanding dua hari kemudian atau 12 Desember nanti.
Salah satu yang cukup diandalkan tim catur Indonesia, yaitu Mixed Pair (beregu campuran) yang akan bertarung di kelas cepat dan kilat. Untuk ini, manajer timnas Catur sempat kesulitan untuk mencari pasangan yang tepat. Tapi akhirnya, pasangan yang diharapkan itu didapatkan menjelang keberangkatan ke Myanmar.
Menurut Rikardo, Indonesia mengandalkan pasangan Susanto Megaranto dan Dewi Citra di kelas beregu campuran. "Setelah dilakukan beberapa kali uji coba, kami mengandalkan Susanto dan Dewi untuk kelas ini. Keduanya akan bertarung untuk kelas catur cepat dan kilat," katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Indonesia menargetkan dua medali emas di cabang catur cepat dan kilat. Menurut Rikardo, target ini paling realistis untuk saat ini. "Soalnya hanya 30 persen catur yang dipertandingkan memakai standar internasional, sisanya memakai standar tradisional," paparnya.
Untuk mengantisipasi catur standar tradisional yaitu ASEAN dan Myanmar, timnas Catur sudah melakukan persiapan sejak tahun lalu, khususnya catur ASEAN. Sedangkan untuk catur Myanmar, Indonesia sudah lakukan try out Mei lalu.
"Farid, Luthfi dan Masruri sudah melakukan try out untuk mempelajari catur Myanmar. Selama pelatnas, anak-anak berlatih 7 sampai 8 kali per hari. Jadi kemungkinan rebut emas di kelas lain ada, tapi yang paling realistis dua emas," pungkasnya. (Def)
Salah satu yang cukup diandalkan tim catur Indonesia, yaitu Mixed Pair (beregu campuran) yang akan bertarung di kelas cepat dan kilat. Untuk ini, manajer timnas Catur sempat kesulitan untuk mencari pasangan yang tepat. Tapi akhirnya, pasangan yang diharapkan itu didapatkan menjelang keberangkatan ke Myanmar.
Menurut Rikardo, Indonesia mengandalkan pasangan Susanto Megaranto dan Dewi Citra di kelas beregu campuran. "Setelah dilakukan beberapa kali uji coba, kami mengandalkan Susanto dan Dewi untuk kelas ini. Keduanya akan bertarung untuk kelas catur cepat dan kilat," katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Indonesia menargetkan dua medali emas di cabang catur cepat dan kilat. Menurut Rikardo, target ini paling realistis untuk saat ini. "Soalnya hanya 30 persen catur yang dipertandingkan memakai standar internasional, sisanya memakai standar tradisional," paparnya.
Untuk mengantisipasi catur standar tradisional yaitu ASEAN dan Myanmar, timnas Catur sudah melakukan persiapan sejak tahun lalu, khususnya catur ASEAN. Sedangkan untuk catur Myanmar, Indonesia sudah lakukan try out Mei lalu.
"Farid, Luthfi dan Masruri sudah melakukan try out untuk mempelajari catur Myanmar. Selama pelatnas, anak-anak berlatih 7 sampai 8 kali per hari. Jadi kemungkinan rebut emas di kelas lain ada, tapi yang paling realistis dua emas," pungkasnya. (Def)