Banyak pria zaman sekarang yang payudaranya membesar. Salah satu penyebabnya akibat ganja yang kerap diisap. Di dunia medis, pembesaran payudara pada pria biasa disebut sebagai ginekomastia.
Ahli Bedah Plastik di Detroit Amerika Serikat, Dr Anthony Youn menulis menyebutkan bahwa penggunaan ganja merupakan faktor berkembangnya payudara pada pria.
"Ginekomastia disebabkan oleh tidak seimbangnya hormon testosteron dan estrogen," tulis Youn seperti dikutip HuffingtonPost, Senin (9/12/2013).
Menurutnya, ketika rasio antara testosteron dan estrogen tak seimbang, dalam hal ini lebih banyak estrogen, maka tubuh meresponsnya dengan menciptakan jaringan payudara yang berlebihan.
Pada penelitian terhadap hewan, paparan tetrahydrocannabinol ( THC), bahan aktif dalam ganja, bisa menurunkan kadar testosteron. Karena itu menurunkan ukuran testis dan gangguan atau kelainan pada sperma.
Bagaimana pun, Dr Youn mengungkapkan, tanaman itu memengaruhi hormon pada manusia meskipun beberapa penelitian menunjukkan, pengguna ganja memiliki kadar testosteron lebih rendah dibanding yang bukan pengguna. Dan dosis berat obat bisa menunda pubertas lelaki muda.
Menurut laporan Philly.com, di kalangan komunitas medis telah menduga hubungan antara pot dan payudara selama beberapa dekade. Namun, karena status ganja sebagai obat terlarang, belum ada penelitian yang memadai untuk mengkonfirmasi spekulasi ini.
MedlinePlus, website medis yang dikelola oleh National Institutes of Health, menyebutkan penggunaan ganja terdaftar merupakan salah satu penyebab munculnya ginekomastia.
(Mel/*)
Ahli Bedah Plastik di Detroit Amerika Serikat, Dr Anthony Youn menulis menyebutkan bahwa penggunaan ganja merupakan faktor berkembangnya payudara pada pria.
"Ginekomastia disebabkan oleh tidak seimbangnya hormon testosteron dan estrogen," tulis Youn seperti dikutip HuffingtonPost, Senin (9/12/2013).
Menurutnya, ketika rasio antara testosteron dan estrogen tak seimbang, dalam hal ini lebih banyak estrogen, maka tubuh meresponsnya dengan menciptakan jaringan payudara yang berlebihan.
Pada penelitian terhadap hewan, paparan tetrahydrocannabinol ( THC), bahan aktif dalam ganja, bisa menurunkan kadar testosteron. Karena itu menurunkan ukuran testis dan gangguan atau kelainan pada sperma.
Bagaimana pun, Dr Youn mengungkapkan, tanaman itu memengaruhi hormon pada manusia meskipun beberapa penelitian menunjukkan, pengguna ganja memiliki kadar testosteron lebih rendah dibanding yang bukan pengguna. Dan dosis berat obat bisa menunda pubertas lelaki muda.
Menurut laporan Philly.com, di kalangan komunitas medis telah menduga hubungan antara pot dan payudara selama beberapa dekade. Namun, karena status ganja sebagai obat terlarang, belum ada penelitian yang memadai untuk mengkonfirmasi spekulasi ini.
MedlinePlus, website medis yang dikelola oleh National Institutes of Health, menyebutkan penggunaan ganja terdaftar merupakan salah satu penyebab munculnya ginekomastia.
(Mel/*)
