Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan tak kuasa menahan tangis saat menemui keluarga korban tewas tragedi Bintaro II. Karen meminta maaf bila memang peristiwa itu terbukti disebabkan awak truk tangki yang mengangkut premium berkapasitas 24 ribu liter itu.
"Kami akan minta maaf kalau memang kesalahan dari pihak alat transportasi kami atau pengemudi kami," kata Karen di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (9/12/2013).
Karen bertemu dengan keluarga salah satu korban tewas. Karen pun menitikkan air mata saat memeluk salah satu keluarga korban. Karen juga menegaskan, Pertamina akan memberikan santunan kepada para korban. Saat ini, sopir dan kernet truk masih dirawat di RS Pusat Pertamina. Keduanya mengalami luka bakar serius.
Kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang menghantam truk tangki pada Senin siang kemarin sekitar pukul 11.15 WIB. 7 Orang meninggal dunia dan sekitar 85 lainnya luka-luka.
Karen meminta semua pihak menahan diri untuk saling menuding siapa yang salah dalam kecelakaan tragis ini. "Sama yang seperti saya sampaikan kemarin. Masing-masing harus tahan diri," ujar tambah Karen.
Dia meminta jangan ada pihak yang memberikan kesimpulan apapun terkait penyebab kecelakaan itu. Hal ini karena kepolisian dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
"Tapi sampai saat ini jangan mengambil simulasi apa pun atau kesimpulan apa pun. Biar pihak kepolisian dan KNKT yang bekerja. Kita harus menunggu hasil dari kepolisian dan KNKT. Itu dan saya pikir mereka akan berikan penyidikan yang profesional," ucap Karen. (Mvi/Ism)
"Kami akan minta maaf kalau memang kesalahan dari pihak alat transportasi kami atau pengemudi kami," kata Karen di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (9/12/2013).
Karen bertemu dengan keluarga salah satu korban tewas. Karen pun menitikkan air mata saat memeluk salah satu keluarga korban. Karen juga menegaskan, Pertamina akan memberikan santunan kepada para korban. Saat ini, sopir dan kernet truk masih dirawat di RS Pusat Pertamina. Keduanya mengalami luka bakar serius.
Kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang menghantam truk tangki pada Senin siang kemarin sekitar pukul 11.15 WIB. 7 Orang meninggal dunia dan sekitar 85 lainnya luka-luka.
Karen meminta semua pihak menahan diri untuk saling menuding siapa yang salah dalam kecelakaan tragis ini. "Sama yang seperti saya sampaikan kemarin. Masing-masing harus tahan diri," ujar tambah Karen.
Dia meminta jangan ada pihak yang memberikan kesimpulan apapun terkait penyebab kecelakaan itu. Hal ini karena kepolisian dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
"Tapi sampai saat ini jangan mengambil simulasi apa pun atau kesimpulan apa pun. Biar pihak kepolisian dan KNKT yang bekerja. Kita harus menunggu hasil dari kepolisian dan KNKT. Itu dan saya pikir mereka akan berikan penyidikan yang profesional," ucap Karen. (Mvi/Ism)