PT Pertamina (Persero) telah melakukan transformasi kilang melalui refinery development masterplan yang bertujuan untuk menjaga ketahanan energi Indonesia. Perusahaan energi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pun meningkatkan kualitas BBM dan menurunkan biaya produksi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan menyebutkan, perubahan tranformasi yaitu meningkatkan kemampuan pengolahan minyak asam yang sulit di dapat (sour crude).
Selain itu, Pertamina juga telah menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) agar bisnis refinery dapat lebih kompetitif.
"Serta meningkatkan kapasitas olah crude dari 880 ribu barel menjadi 1,2 juta barel guna meningkatkan produksi BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional," kata Karen, di kantonya, Jakarta, Selasa (9/12/2013).
Karen mengungkapkan, ide-ide inovatif seperti ini harus terus dikembangkan ke depan oleh Direktorat Pengolahan, selama pembangunan kilang belum bisa dilakukan.
Untuk mengembangkan kilang di Indonesia, Pertamina telah menggandeng Amerika Serikat dan mendapat kucuran dana US$ 1,7 juta untuk studi pengembangan kilang.
"Kerjasama dengan AS, kita dapat kucuran dana US$ 1,7 juta untuk studi pengembangan kilang. Melalui roadmap yang sedang disusun saat ini, kita berharap kilang Pertamina ke depan semakin reliable," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan menyebutkan, perubahan tranformasi yaitu meningkatkan kemampuan pengolahan minyak asam yang sulit di dapat (sour crude).
Selain itu, Pertamina juga telah menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) agar bisnis refinery dapat lebih kompetitif.
"Serta meningkatkan kapasitas olah crude dari 880 ribu barel menjadi 1,2 juta barel guna meningkatkan produksi BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional," kata Karen, di kantonya, Jakarta, Selasa (9/12/2013).
Karen mengungkapkan, ide-ide inovatif seperti ini harus terus dikembangkan ke depan oleh Direktorat Pengolahan, selama pembangunan kilang belum bisa dilakukan.
Untuk mengembangkan kilang di Indonesia, Pertamina telah menggandeng Amerika Serikat dan mendapat kucuran dana US$ 1,7 juta untuk studi pengembangan kilang.
"Kerjasama dengan AS, kita dapat kucuran dana US$ 1,7 juta untuk studi pengembangan kilang. Melalui roadmap yang sedang disusun saat ini, kita berharap kilang Pertamina ke depan semakin reliable," pungkasnya. (Pew/Ahm)