10 Kecelakaan Udara yang Telan Biaya Terbesar di Dunia (II)

Kisah-kisah mematikan dari sejumlah kecelakaan pesawat ternyata cukup berguna untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa orang saat ini.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 11 Des 2013, 06:33 WIB

Kisah-kisah mematikan dari sejumlah kecelakaan pesawat ternyata cukup berguna untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa orang saat ini.

Lewat berbagai penyidikan atas sejumlah kecelakaan di masa lalu, para produsen pesawat saat ini mampu menciptakan transportasi udara yang lebih aman.

Buktinya, dalam lima tahun terakhir berbagai perbaikan dan pelengkapan sistem terus dilakukan guna menghindari berbagai kecelakaan serupa terjadi kembali. Akibatnya, saat ini jumlah kecelakaan pesawat terus berkurang. Tak heran, pesawat dapat terus menjadi alat transportasi tercepat dan teraman di dunia.

Lebih jelasnya, berikut 5 dari 10 kecelakaan pesawat yang memicu penggelontoran biaya terbanyak di dunia, baik terkait sistem perbaikan dan pembuatan pesawat maupun penyelidikannya, seperti dikutip dari The Richest, Rabu (11/12/2013):
6. Los Angeles

Aeromexico Flight 498

Biaya perbaikan pesawat: US$ 1 miliar atau Rp 11,92 triliun

Meskipun sistem Grand Canyon bekerja dengan baik, tapi sistem tersebut gagal memperhitungkan pesawat-pesawat kecil. Kegagalan sistem tersebut menyebabkan kecelakaan pada 31 Agustus 1986 pada  Aeromexico Flight 498 yang menewaskan 86 penumpang termasuk 15 orang di daratan.

Setelah kecelakaan terjadi, Badan Penerbangan Federal AS (Federal Aviation Administration/FAA) menginstruksikan setiap pesawat untuk memiliki sistem guna menghindari tabrakan yang telah diperbarui. Untuk mewujudkannya, pihak maskapai tersebut harus menggelontorkan biaya hingga US$ 1 miliar atau Rp 11,92 triliun.
7. Maui

Aloha Airlines Flight 243

Biaya perbaikan pesawat: US$ 100 juta atau Rp 1,19 triliun

Aloha Airlines Flight 243 merupakan salah satu kecelakaan yang mengubah sistem pembuatan pesawat  saat ini. Meskipun tabrakan yang terjadi tak fatal, tapi perbaikan yang sangat penting perlu dilakukan.

Pesawat tersebut kehilangan sebagian besar badan pesawat yang menewaskan seorang pramugari dan menyebabkan sebagian penumpang luka-luka. Ajaibnya, pesawat mendarat dengan selamat.

Penyelidikan NTSB membuktikan bahwa pesawat telah terlalu tua untuk beroperasi. Setelah 19 tahun beroperasi pesawat itu telah mengalami lebih dari 89 ribu penerbangan. Pihak penerbangan perlu memerhatikan pemeliharaan dan persyaratan inspeksi.
8. Miami

ValuJet Flight 592

Biaya penyelidikan kecelakaan: US$ 55 juta atau Rp 655,6 miliar

Kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang sebanyak 110 orang itu telah menguras biaya investasigasi hingga ratusan miliar rupiah.

Menurut NTSB, tragedi pada 11 Mei 1996 disebabkan karena kebakaran yang dipicu kegagalan fungsi generator oksigen kimia. Setelah investigasi dilakukan, FAA meminta pesawat untuk memperbaiki sistem peringatan kebakaran.
9. Long Island

TWA Flight 800

Biaya penyelidikan kecelakaan: US$ 50 juta atau Rp 596 miliar

Jatuhnya pesawat penerbangan TWA Flight 800 terbang menuju Paris. Ledakan dalam pesawat itu menewaskan seluruh penumpang dan kru yang berjumlah hingga 230 orang di udara.

Investigasi NTSB membuktikan adanya saluran listrik arus pendek yang menyebabkan ledakan di tangki minyak. Untuk memulihkannya, dibutuhkan dana sebesar US$ 50 juta atau Rp 596 miliar. Penemuan tersebut sangat berguna bagi pesawat-pesawat masa kini.
10. Nova Scotia

Swissair Flight 111

Biaya penyelidikan kecelakaan: US$ 39 juta atau Rp 464,8 miliar

Kecelakaan Swissair Swissair Flight 111 di Nova Scotia yang berlangsung pada 2 September 1998 telah menjadi salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah. Sebanyak 229 orang di dalamnya tewas seketika.

Kecelakaan itu memicu salah satu penyelidikan paling mahal yang berlangsung lebih dari 4 tahun. Pada akhir penyelidikan, lebih dari US$ 39 juta atau Rp 464,8 miliar dihabiskan.

Kecelakaan disebabkan adanya kabel kapton  yang berisiko terletak di atas kokpit dan merusak penerbangan. Hal ini dapat menyebabkan kebakaran yang menyebar dengan cepat karena isolasi Mylar yang mudah terbakar di dalam pesawat. (Sis/Nrm)

Baca juga:

1. 10 Kecelakaan Udara yang Telan Biaya Terbesar di Dunia (I)

2. 10 Negara Dengan Peringkat Investasi Terburuk di Dunia (I)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya