Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI berencana membangun underpass dan flyover di 15 perlintasan kereta Ibukota, termasuk 4 titik super priotitas pada April 2014. Namun, Kadis PU Manggas Rudy Siahaan mengaku khawatir proyek tersebut tidak dapat berjalan dengan maksimal. Sebab, harus mendapat persetujuan dari DPRD DKI terlebih dahulu.
"Ada 15 flyover dan underpass yang kita bangun di perlintasan rel kereta tahun 2014. Tapi itu pun tergantung anggaran yang disetujui DPRD DKI berapa, bisa saja kurang kan," ujar Manggas di Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Untuk pengerjaan 1 flyover dan underpass menelan biaya sekitar Rp 150 miliar. Yang berarti proyek pembangunan 15 titik perlintasan tersebut akan mengabiskan dana sebesar Rp 2,25 triliun. Proyek itu masuk ke dalam rencana unggulan Pemprov DKI.
Saat dihubungi terpisah, anggota Komisi D bidang pembangunan DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra Sanusi menegaskan pihaknya mendukung proyek pembangunan tersebut. Sebab, flyover serta underpass dapat mengurai kemacetan serta mengurangi potensi kecelakaan.
"Apalagi namanya program unggulan gubernur. Kita tidak mungkin apa-apain itu program. Kita setujuin saja langsung," ujarnya.
Hanya, selagi Rancangan APBD belum disahkan, ia meminta agar Dinas PU mengubah penganggaran pembangunan flyover dan underpass di perlintasan rel kereta menjadi single years. Pasalnya, tahun 2014 merupakan tahun politik saat situasi birokrasi rentan tidak fokus.
"2014 itu tahun politik. Susah sekali bekerja di tahun-tahun ini. Makanya daripada enggak kelar nantinya, mendingan langsung aja dibuat pembangunannya satu tahun selesainya," kata Sanusi.
Pemprov DKI berencana membangun flyover dan underpass di 15 perlintasan kereta, yaitu 7 di perlintasan arah Serpong, 2 perlintasan arah Cikampek, 2 perlintasan arah Tangerang dan 4 perlintasan arah Depok. (Eks)
"Ada 15 flyover dan underpass yang kita bangun di perlintasan rel kereta tahun 2014. Tapi itu pun tergantung anggaran yang disetujui DPRD DKI berapa, bisa saja kurang kan," ujar Manggas di Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Untuk pengerjaan 1 flyover dan underpass menelan biaya sekitar Rp 150 miliar. Yang berarti proyek pembangunan 15 titik perlintasan tersebut akan mengabiskan dana sebesar Rp 2,25 triliun. Proyek itu masuk ke dalam rencana unggulan Pemprov DKI.
Saat dihubungi terpisah, anggota Komisi D bidang pembangunan DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra Sanusi menegaskan pihaknya mendukung proyek pembangunan tersebut. Sebab, flyover serta underpass dapat mengurai kemacetan serta mengurangi potensi kecelakaan.
"Apalagi namanya program unggulan gubernur. Kita tidak mungkin apa-apain itu program. Kita setujuin saja langsung," ujarnya.
Hanya, selagi Rancangan APBD belum disahkan, ia meminta agar Dinas PU mengubah penganggaran pembangunan flyover dan underpass di perlintasan rel kereta menjadi single years. Pasalnya, tahun 2014 merupakan tahun politik saat situasi birokrasi rentan tidak fokus.
"2014 itu tahun politik. Susah sekali bekerja di tahun-tahun ini. Makanya daripada enggak kelar nantinya, mendingan langsung aja dibuat pembangunannya satu tahun selesainya," kata Sanusi.
Pemprov DKI berencana membangun flyover dan underpass di 15 perlintasan kereta, yaitu 7 di perlintasan arah Serpong, 2 perlintasan arah Cikampek, 2 perlintasan arah Tangerang dan 4 perlintasan arah Depok. (Eks)