PT Energi Mega Persada Tbk kembali mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 203 juta yang difasilitasi oleh Bank of America Merrill Lynch, Bank of India, dan Intesa Sanpaolo SpA.
Dana pinjaman itu akan digunakan untuk melunasi sebagian besar pinjaman sebelumnya. Dengan pelunasan pinjaman itu, perseroan menghemat beban biaya bunga secara signifikan.
"Dengan melunasi pinjaman sebelumnya melalui fasilitas pinjaman dari BAML. Kami dapat menghemat beban bunga tahun depan hingga sebesar US$ 26 juta per tahun. Nilai penghematan itu akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan di masa depan," ujar Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk, Imam Agustino dalam siaran pers yang diterbitkan, Rabu (11/12/2013).
Fasilitas pinjaman itu memiliki jangka waktu lima tahun dengan suku bunga Libor+6% per tahun. Selain itu, perseroan juga untuk memaksimalkan peluang untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan memperbesar produksi migas dari sejumlah blok yang dikelola seperti Kangean PSC, Bentu PSC, dan ONWJ PSC.
Hingga September 2013, rata-rata produksi migas perusahaan mencapai 49 ribu barel ekuivalen per hari, dengan produksi harian tertinggi mencapai 54 ribu barel ekuivalen. Selain itu, perseroan memiliki cadangan minyak dan gas terbukti dan terukur yang tersertifikasi lebih dari 200 juta barel ekuivalen.
"Kami akan terus menjaga momentum positif agar bisnis perseroan dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan," kata Imam.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, perseroan mencatatkan total liabilitas/utang mencapai US$ 1,27 miliar pada 30 September 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai US$ 1,38 miliar.
Ekuitas perseroan naik menjadi US$ 928,77 juta pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai US$ 690,76 juta.
Penjualan perseroan naik menjadi US$ 576,96 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 434,58 juta. Laba perseroan naik menjadi US$ 202,91 juta hingga kuartal III 2013. (Ahm)
Dana pinjaman itu akan digunakan untuk melunasi sebagian besar pinjaman sebelumnya. Dengan pelunasan pinjaman itu, perseroan menghemat beban biaya bunga secara signifikan.
"Dengan melunasi pinjaman sebelumnya melalui fasilitas pinjaman dari BAML. Kami dapat menghemat beban bunga tahun depan hingga sebesar US$ 26 juta per tahun. Nilai penghematan itu akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan di masa depan," ujar Direktur Utama PT Energi Mega Persada Tbk, Imam Agustino dalam siaran pers yang diterbitkan, Rabu (11/12/2013).
Fasilitas pinjaman itu memiliki jangka waktu lima tahun dengan suku bunga Libor+6% per tahun. Selain itu, perseroan juga untuk memaksimalkan peluang untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan memperbesar produksi migas dari sejumlah blok yang dikelola seperti Kangean PSC, Bentu PSC, dan ONWJ PSC.
Hingga September 2013, rata-rata produksi migas perusahaan mencapai 49 ribu barel ekuivalen per hari, dengan produksi harian tertinggi mencapai 54 ribu barel ekuivalen. Selain itu, perseroan memiliki cadangan minyak dan gas terbukti dan terukur yang tersertifikasi lebih dari 200 juta barel ekuivalen.
"Kami akan terus menjaga momentum positif agar bisnis perseroan dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan," kata Imam.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, perseroan mencatatkan total liabilitas/utang mencapai US$ 1,27 miliar pada 30 September 2013 dari periode 31 Desember 2012 senilai US$ 1,38 miliar.
Ekuitas perseroan naik menjadi US$ 928,77 juta pada 30 September 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai US$ 690,76 juta.
Penjualan perseroan naik menjadi US$ 576,96 juta hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai US$ 434,58 juta. Laba perseroan naik menjadi US$ 202,91 juta hingga kuartal III 2013. (Ahm)