Kapolri Jenderal Pol Sutarman angkat bicara mengenai tragedi Bintaro II antara KRL Commuter Line dengan truk tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Senin 9 Desember lalu.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu mengatakan, siapa pun yang menerobos palang pintu perlintasan kereta ketika tanda kereta akan lewat berbunyi merupakan tindakan yang salah.
"Apalagi sudah mendengar sirene, sudah plang ditutup, masih menerobos, pasti akan salah posisinya," kata Sutarman di Aspacpol Expo and Forum di Jakarta Internastional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).
Sutarman juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika melintas di perlintasan kereta api.
"Kendaraan yang berjalan di atas rel kereta itu mesti harus didahulukan. Sehingga siapa pun orang yang akan melintas rel kereta itu harus tengok kanan, tengok kiri, itu ada atau tidak ada signal, atau tanda-tanda kereta," ujar Sutarman.
Tragedi Bintaro II terjadi di perlintasan kereta Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin 9 Desember. Saat itu, truk pengangkut BBM menerobos palang kala kereta KRL Commuter Line akan lewat. Akibatnya, tabrakan hebat pun tak terhindarkan. Truk terseret dan terbakar. 2 Gerbong KRL terguling juga hangus dilahap si jago merah. 7 Orang meninggal dunia, 78 lainnya luka-luka. (Ali/Sss)
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu mengatakan, siapa pun yang menerobos palang pintu perlintasan kereta ketika tanda kereta akan lewat berbunyi merupakan tindakan yang salah.
"Apalagi sudah mendengar sirene, sudah plang ditutup, masih menerobos, pasti akan salah posisinya," kata Sutarman di Aspacpol Expo and Forum di Jakarta Internastional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).
Sutarman juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika melintas di perlintasan kereta api.
"Kendaraan yang berjalan di atas rel kereta itu mesti harus didahulukan. Sehingga siapa pun orang yang akan melintas rel kereta itu harus tengok kanan, tengok kiri, itu ada atau tidak ada signal, atau tanda-tanda kereta," ujar Sutarman.
Tragedi Bintaro II terjadi di perlintasan kereta Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin 9 Desember. Saat itu, truk pengangkut BBM menerobos palang kala kereta KRL Commuter Line akan lewat. Akibatnya, tabrakan hebat pun tak terhindarkan. Truk terseret dan terbakar. 2 Gerbong KRL terguling juga hangus dilahap si jago merah. 7 Orang meninggal dunia, 78 lainnya luka-luka. (Ali/Sss)