Ospek maut di kampus Institut Teknologi Malang (ITN), Jawa Timur, memakan korban. Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru Jurusan Planologi meninggal dunia. Di Jakarta, Gubernur Jokowi menilai kegiatan ospek sadis itu sudah bukan jamannya lagi.
"Saya kira ke depannya nggak ada lah, sudah kuno," ujar Jokowi usai mengantar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2013).
Fikri meninggal saat pelaksanaan Kemah Bakti Desa (KBD) di Kawasan Pantai Goa China, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 13 Oktober lalu. Jokowi berharap kekerasan yang dialami Fikri tidak terjadi di dunia pendidikan Ibukota Jakarta.
Menurut Jokowi, seharusnya lembaga pendidikan di tingkatan manapun harus mengkedepankan pembangunan karakter, bukan aspek hukuman ala senioritas yang identik dengan kekerasan.
"Saya kira pembangunan karakter, memberikan pengenalan pada lingkungan itu tidak dengan cara-cara seperti itu. Ada cara-cara yang lain kok," tutur lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini. "Ya lebih membangun kebersamaan dalam lingkup sekolah, lingkup kampus."
Atas kejadian tersebut, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Soeparno Djiwo memecat Ibnu Sasongko sebagai Ketua Jurusan dan Arief Setyawan sebagai Sekretaris Jurusan Planologi. Keduanya dinilai lalai mengawasi pelaksanaan Kemah Bakti Desa (KBD) yang mengakibatkan kematian Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru dalam kegiatan tersebut.
"Benar keduanya telah diberhentikan, tapi pemberhentian itu tidak secara mendadak," kata Soeparno Djiwo saat dikonfirmasi Liputan6.com. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Ospek Maut ITN, Keluarga Siap Beberkan Kejanggalan Kematian Fikri
"Saya kira ke depannya nggak ada lah, sudah kuno," ujar Jokowi usai mengantar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2013).
Fikri meninggal saat pelaksanaan Kemah Bakti Desa (KBD) di Kawasan Pantai Goa China, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 13 Oktober lalu. Jokowi berharap kekerasan yang dialami Fikri tidak terjadi di dunia pendidikan Ibukota Jakarta.
Menurut Jokowi, seharusnya lembaga pendidikan di tingkatan manapun harus mengkedepankan pembangunan karakter, bukan aspek hukuman ala senioritas yang identik dengan kekerasan.
"Saya kira pembangunan karakter, memberikan pengenalan pada lingkungan itu tidak dengan cara-cara seperti itu. Ada cara-cara yang lain kok," tutur lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini. "Ya lebih membangun kebersamaan dalam lingkup sekolah, lingkup kampus."
Atas kejadian tersebut, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Soeparno Djiwo memecat Ibnu Sasongko sebagai Ketua Jurusan dan Arief Setyawan sebagai Sekretaris Jurusan Planologi. Keduanya dinilai lalai mengawasi pelaksanaan Kemah Bakti Desa (KBD) yang mengakibatkan kematian Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru dalam kegiatan tersebut.
"Benar keduanya telah diberhentikan, tapi pemberhentian itu tidak secara mendadak," kata Soeparno Djiwo saat dikonfirmasi Liputan6.com. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Ospek Maut ITN, Keluarga Siap Beberkan Kejanggalan Kematian Fikri