Dahlan Lebih Baik Benahi Bandara Ketimbang Ancam Direksi

Menteri BUMN Dahlan Iskan dinilai lebih baik benahi kepadatan Bandara Soekarno Hatta dibandingkan menindak direksi BUMN yang main glof.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Des 2013, 15:07 WIB
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan menindak para direksi BUMN yang kedapatan bermain golf di saat jam kerja dinilai merupakan keputusan yang kurang tepat.

"Pak Dahlan kadang-kadang yang gitu-gitu diurusin, kurang tepat lah kalau menurut saya golf diurusin," ungkap pengamat dari BUMN Watch, Naldy Nazar saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (12/12/2013).

Naldy menjelaskan, golf merupakan salah satu sarana bagi para direksi untuk mendapatkan informasi dan pendekatan dengan para kliennya, sehingga aktifitas tersebut dinilainya wajar-wajar saja.

Menurut Naldy, jika Dahlan mendapati direksinya yang sedang main golf di jam kerja hal yang tepat dilakukan adalah menanyakan mengenai kinerja perusahaannya daripada langsung memberikan sanksi.

"Harusnya lebih tepat ditanyakan kalau kedapatan main golf, target dia tercapai tidak, kinerjanya tercapai nggak, kalau kinerjanya baik kenapa mesti dipecat karena hanya main golf?," ujar Naldy

Bahkan Naldy mengungkapkan, daripada memikirkan para direksinya yang sedang main golf, lebih baik memikirkan bagaimana mengatasi permasalahan kepadatan Bandara Soekarno-Hatta dan Terminal-terminal di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Daripada mikirin main golf mending mikirin itu cengkareng sudah overload, bagaimana mengatasinya, di terminal-terminal pelabuhan Priok itu sudah padat, antriannya panjang, ini malah mikirin golf," tutupnya.

Seperti diketahui, Dahlan menemukan empat Direksi PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sedang bermain golf di tengah jam kerja. Menindaklanjuti tingkah direksi tersebut Dahlan menyatakan siap memberikan tindakan tegas yang kemungkinan salah satunya lebih dari menurunkan jabatan.

"Harus ditindak, sanksinya masih diurusin Sesmen. Saya kira lebih dari itu (penurunan jabatan)," kata mantan Dirut PLN itu. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya