PDIP mengkhawatirkan adanya peningkatan jumlah 'kursi haram' dalam Pemilu 2014 mendatang. Hal itu dilihat dilihat dari merosotnya harga kursi di sejumlah daerah pemilihan (dapil).
"Harga 1 kursi dahulu Rp 145 ribu, ke depan bisa Rp 130 ribu untuk 1 kursi. Kalau itu merosot mungkin masih banyak lagi kursi haram," ujar Sekretaris Pemenangan Pemilu PDIP Arif Wibowo, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Menurut Arif, kemerosotan tersebut jelas terlihat di daerah-daerah dengan perbandingan tingkat kewajaran antara jumlah penduduk dengan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu 2014 yang melebihi 75%. "Kewajaran perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah pemilih adalah tidak melampaui 75%," kata dia.
Yang lebih mengkhawatirkan, sambung Arif, dari 77 dapil ada 54 yang bermasalah dan 47 lainnya memiliki persentase hingga 87%.
"Dari 54 dapil bermasalah adalah basis PDIP. Meskipun KPU partisipasi pemilih kita 75%, namun tidak bisa dipungkiri kemerosotan harga kursi ke depan," pungkas Arif. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Jokowi Capres, Suara Parpol Tersedot PDIP
"Harga 1 kursi dahulu Rp 145 ribu, ke depan bisa Rp 130 ribu untuk 1 kursi. Kalau itu merosot mungkin masih banyak lagi kursi haram," ujar Sekretaris Pemenangan Pemilu PDIP Arif Wibowo, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Menurut Arif, kemerosotan tersebut jelas terlihat di daerah-daerah dengan perbandingan tingkat kewajaran antara jumlah penduduk dengan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu 2014 yang melebihi 75%. "Kewajaran perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah pemilih adalah tidak melampaui 75%," kata dia.
Yang lebih mengkhawatirkan, sambung Arif, dari 77 dapil ada 54 yang bermasalah dan 47 lainnya memiliki persentase hingga 87%.
"Dari 54 dapil bermasalah adalah basis PDIP. Meskipun KPU partisipasi pemilih kita 75%, namun tidak bisa dipungkiri kemerosotan harga kursi ke depan," pungkas Arif. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Jokowi Capres, Suara Parpol Tersedot PDIP