Citizen6, Semarang: Titip absen atau yang sering disingkat TA tidak asing lagi ditelinga mahasiswa. Banyak alasan yang melatarbelakangi mengapa mahasiswa melakukan kecurangan ini. Ada yang memiliki alasan positif dan ada juga yang beralasan negatif.
"Aku pernah TA gara-gara ada seminar. Seminarnya itu keren banget dan nyesel kalau nggak datang. Karena seminar itu membicarakan tentang jurusanku," ungkap puput (18) salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro.
Lain lagi dengan Riza (18). Ia mengatakan, "Aku nitip absen gara-gara males banget ikut mata kuliah (matkul) itu, ngantukin banget so mending aku molor dikosan dan nitip absen.
"Kalau aku titip absen gara-gara ngerjain tugas yang belum selesai dan harus dikumpulin setelah mata kuliah yang aku nggak masuk ini," tambah Lia (18).
Ketika mahasiswa akan melakukan tindakan ini mereka terkadang mengalami kegalauan. Mau mengikuti perkuliahan atau melakukan kegiatan lain yang menurut mereka lebih penting dengan cara bolos tapi titip absen ke temen? Atau mau ikut kuliah apa bolos aja? Kan kampus juga ngasih peraturan kehadiran minimal 75%.
Titip absen dan bolos pada dasarnya sama. Sama-sama mahasiswa tidak hadir di tempat dan tidak mengikuti kegiatan perkuliahan. Kebanyakan dari mereka berpkiran bahwa titip absen lebih menguntungkan, karena walaupun tidak hadir tapi dianggap hadir, daripada bolos absen tetap tidak ada. Padahal absen terkadang menjadi pertimbangan nilai bagi beberapa dosen.
Memang efek dari titip absen belum dirasakan oleh mahasiswa.Titip absen merupakan perilaku kecurangan seperti menyontek. Mungkin mahasiswa bakal bangga ketika mereka dapet nilai A padahal nilai mereka didapat dengan cara yang nggak halal, yaitu berkat tambahan nilai karena absen mereka penuh walaupun dengan cara titip absen.
Titip absen dan bolos menjadikan mahasiswa kecanduan untuk melakukan hal ini. Jadi mahasiswa aja sering TA dan bolos apalagi kalau sudah bekerja. Bagaimana Indonesia akan maju jika masyarakatnya masih seperti ini? So, buat kalian semua generasi muda penerus bangsa sebelum terlambat, stop bolos and say no to titip absen. (mar)
Penulis
Ainurizaq Putri A.S, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip
Semarang, ainurizaqputriariasaxxx@gmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
"Aku pernah TA gara-gara ada seminar. Seminarnya itu keren banget dan nyesel kalau nggak datang. Karena seminar itu membicarakan tentang jurusanku," ungkap puput (18) salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro.
Lain lagi dengan Riza (18). Ia mengatakan, "Aku nitip absen gara-gara males banget ikut mata kuliah (matkul) itu, ngantukin banget so mending aku molor dikosan dan nitip absen.
"Kalau aku titip absen gara-gara ngerjain tugas yang belum selesai dan harus dikumpulin setelah mata kuliah yang aku nggak masuk ini," tambah Lia (18).
Ketika mahasiswa akan melakukan tindakan ini mereka terkadang mengalami kegalauan. Mau mengikuti perkuliahan atau melakukan kegiatan lain yang menurut mereka lebih penting dengan cara bolos tapi titip absen ke temen? Atau mau ikut kuliah apa bolos aja? Kan kampus juga ngasih peraturan kehadiran minimal 75%.
Titip absen dan bolos pada dasarnya sama. Sama-sama mahasiswa tidak hadir di tempat dan tidak mengikuti kegiatan perkuliahan. Kebanyakan dari mereka berpkiran bahwa titip absen lebih menguntungkan, karena walaupun tidak hadir tapi dianggap hadir, daripada bolos absen tetap tidak ada. Padahal absen terkadang menjadi pertimbangan nilai bagi beberapa dosen.
Memang efek dari titip absen belum dirasakan oleh mahasiswa.Titip absen merupakan perilaku kecurangan seperti menyontek. Mungkin mahasiswa bakal bangga ketika mereka dapet nilai A padahal nilai mereka didapat dengan cara yang nggak halal, yaitu berkat tambahan nilai karena absen mereka penuh walaupun dengan cara titip absen.
Titip absen dan bolos menjadikan mahasiswa kecanduan untuk melakukan hal ini. Jadi mahasiswa aja sering TA dan bolos apalagi kalau sudah bekerja. Bagaimana Indonesia akan maju jika masyarakatnya masih seperti ini? So, buat kalian semua generasi muda penerus bangsa sebelum terlambat, stop bolos and say no to titip absen. (mar)
Penulis
Ainurizaq Putri A.S, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip
Semarang, ainurizaqputriariasaxxx@gmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
