Kasus pencabulan secara bergilir oleh 3 pelajar SMK di bangunan sekolah, yang berujung pada hamilnya NFR telah sampai ke telinga sang kepala sekolah.
Kepala Sekolah bernama Karto Manalu memastikan peristiwa itu tidak terjadi di ruang kelas. Sebab, semua ruang kelas dipasang kamera pengawas (CCTV).
"Kita sudah pasang CCTV di kelas dan tidak terjadi hal itu. Tidak mungkin terjadi di kelas," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/12/2013).
"Kenapa siswa itu dibawa ke lantai 7 kalau tidak saling mau. Artinya bisa berjalan bersama, pergi bersama, tidak bisa kita larang toh," imbuh Karto.
3 Pelajar SMK kelas XII T, A, dan P mencabuli siswi kelas X, NFR. Lokasinya di ruang kelas yang sedang kosong dan di kamar kosan secara bergiliran. Akibatnya NFR hamil.
Peristiwa itu kemudian diadukan kepada orangtua NFR. Mendengar itu, orangtua NFR melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestro Jakarta Timur pada 17 November 2013.
Ketiga tersangka akhirnya ditangkap pada Selasa 10 November 2013 dan ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya kini mendekam di sel tahanan Polrestro Jakarta Timur. (Tnt/Sss)
Kepala Sekolah bernama Karto Manalu memastikan peristiwa itu tidak terjadi di ruang kelas. Sebab, semua ruang kelas dipasang kamera pengawas (CCTV).
"Kita sudah pasang CCTV di kelas dan tidak terjadi hal itu. Tidak mungkin terjadi di kelas," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/12/2013).
"Kenapa siswa itu dibawa ke lantai 7 kalau tidak saling mau. Artinya bisa berjalan bersama, pergi bersama, tidak bisa kita larang toh," imbuh Karto.
3 Pelajar SMK kelas XII T, A, dan P mencabuli siswi kelas X, NFR. Lokasinya di ruang kelas yang sedang kosong dan di kamar kosan secara bergiliran. Akibatnya NFR hamil.
Peristiwa itu kemudian diadukan kepada orangtua NFR. Mendengar itu, orangtua NFR melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestro Jakarta Timur pada 17 November 2013.
Ketiga tersangka akhirnya ditangkap pada Selasa 10 November 2013 dan ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya kini mendekam di sel tahanan Polrestro Jakarta Timur. (Tnt/Sss)