Piala Dunia 2022 yang akan dilangsungkan di Qatar menuai kontroversi. Pertama, Piala Dunia 2022 menuai perdebatan menyoal waktu penyelenggaraannya. Kedua, adanya laporan apabila pekerja bangunan untuk pengerjaan stadion diperlakukan tidak manusiawi.
Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 jadi bahan perdebatan karena tidak mungkin dilangsungkan saat musim panas, karena temperatur yang dapat mencapai 50 derajat celsius. penyelenggaraan Piala Dunia 2022 pun diatur saat musim dingin tiba, yakni di akhir tahun.
Belum selesai sampai di sana, kontraktor Piala Dunia 2022 dilaporkan memperlakukan pekerja mereka secara tidak manusiawi. Kontraktor menyita passport mereka, tidak membayar upah, dan memberikan sistem sanitasi yang buruk.
Masalah ini pun terdengar oleh Badan Amnesti Internasional, dan mengancam akan memboikot Piala Dunia 2022. Protes pun datang dari sebuah kelompok feminis yang bermarkas di Ukraina, yakni FEMEN. Dikutip dari ESPN, Jumat (13/12/2013), FEMEN melakukan aksi ekstrim di sebuah stasiun televisi di Jerman, ZDF.
Aksi protes FEMEN ini terjadi saat siaran langsung sebuah talk show sepakbola berjalan. Talk show yang dibawakan oleh Markus Lanz ini disiarkan setelah pertandingan Liga Champions dengan menghadirkan mantan pemain dan pelatih Bayern Muenchen, Thomas Strunz dan Giovanni Trapattoni.
Saat obrolan berlangsung, dua wanita setengah bugil dengan body painting yang menutupi bagian dada, mereka meneriakan kalimat 'Boikot FIFA, FIFA Mafia'. Selain itu, di tubuh dua wanita itu tampak tulisan 'Darah dan Pertandingan' dan "Jangan main-main dengan hak asasi manusia' tepat di perut mereka.
Dua wanita ini didampingi dua pria dengan membawa papan berisikan tulisan protes yang sama. Setelah diamankan pihak keamanan, kedua pria itu pun langsung diinterograsi.
"Beberapa tahun lagi Piala Dunia akan dilangsungkan di Qatar, para pekerja di sana diperlakukan seperti budak," ujar salah satu orang pria.
Apa itu FEMEN?
FEMEN merupakan sebuah organisasi feminis eksebisionis yang bermarkas di Ukraina. Didirikan oleh Ana Hutsol (Anna Vasylivna Hutsol) pada 10 April 2008, organisasi ini bergerak untuk memprotes turis seks, institusi agama, Agensi Pernikahan Internasional (pernikahan online), dan beberpa topik lainnya.
FEMEN melakukan aksi protesnya dengan cara yang ekstrim. Anggota mereka tidak segan untuk melakukan aksi bugil untuk memprotes sebuah isu. Di Ukraina, tercatat ada 40 aktivis FEMEN, sementara ada 100 lebih anggota mereka yang tersebar di Eropa, dan ratusan pendukung lainnya di internet.(Gan)
Dua Wanita Setengah Bugil Protes Piala Dunia 2022
Perlakuan tidak manusiawi kepada pekerja bangunan stadion Piala Dunia 2022 di Qatar menuai protes keras. Kali ini datang dari kaum feminis.
diperbarui 14 Des 2013, 11:00 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Memilih Frame Kacamata: Panduan Lengkap untuk Penampilan Optimal
Dana Hibah Belasan Miliar KONI Kuansing Masuk Radar Polda Riau
BRI Usulkan Skema Penyaluran KUR di Tahun 2025 Dibagi Dua, Mengapa?
Jepang Bakal Kucurkan Stimulus Rp 2.229 Triliun, Ini Tujuannya
Tips Jualan Online Laris bagi Pemula: Panduan Lengkap Meraih Kesuksesan
Cara Bermain Bentengan: Panduan Lengkap Permainan Tradisional yang Seru
5 Tren Tiktok Berbahaya yang Berujung Celaka, Ada yang Makan Korban Jiwa
Wuling Umbar Promo Besar-besaran di GJAW 2024
Soft Launching Indonesia Anti-Scam Center, Upaya Satgas PASTI Tingkatkan Perlindungan Konsumen
Tips Meningkatkan Percaya Diri: Panduan Lengkap untuk Mengembangkan Keyakinan Diri
Tips Jualan Online Laris: Panduan Lengkap Meraih Kesuksesan di Era Digital
Cara Bersuci yang Benar: Panduan Lengkap Thaharah dalam Islam