Kasus kecelakaan kereta yang menghantam truk BBM Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, yang menewaskan 7 orang, masih didalami polisi. Namun polisi belum akan memeriksa pihak Pertamina.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus memeriksa sopir dan kernet truk pengangkut BBM, Chosimin dan Mujiono yang masih menjalani perawatan di RSPP.
"Pemeriksaan terhadap sopir dan kernet belum selesai karena masalah kesehatan. Nanti akan kita jadwalkan lagi," ujar Rikwanto yang ditemui di ruangannya, Jumat (13/12/2013).
Polisi akan memeriksa pihak Pertamina dan pihak terkait lainnya setelah pemeriksaan terhadap sopir dan kernet rampung. Ia juga belum bisa memberi keterangan mengenai hasil pemeriksaan pihak-pihak terkait Tragedi Bintaro II karena belum semua hal diperiksa.
"Hasil pemeriksaan baru akan dipublikasikan setelah pemeriksaan saksi-saksi, peralatan yang ada, kernet dan sopir, serta analisa situasi dan kondisi di TKP saat kejadian," tukas Rikwanto.
Kecelakaan yang melibatkan kereta Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dan truk BBM Pertamina berkapasitan 24 ribu liter menewaskan 7 orang dan 80 lainnya luka-luka. Dugaan sementara, truk Pertamina menerobos palang pintu perlintasan. (Mut/Ism)
[Baca juga: Pertamina Tepis Isu Tebang Pilih Layani Korban Tragedi Bintaro II]
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus memeriksa sopir dan kernet truk pengangkut BBM, Chosimin dan Mujiono yang masih menjalani perawatan di RSPP.
"Pemeriksaan terhadap sopir dan kernet belum selesai karena masalah kesehatan. Nanti akan kita jadwalkan lagi," ujar Rikwanto yang ditemui di ruangannya, Jumat (13/12/2013).
Polisi akan memeriksa pihak Pertamina dan pihak terkait lainnya setelah pemeriksaan terhadap sopir dan kernet rampung. Ia juga belum bisa memberi keterangan mengenai hasil pemeriksaan pihak-pihak terkait Tragedi Bintaro II karena belum semua hal diperiksa.
"Hasil pemeriksaan baru akan dipublikasikan setelah pemeriksaan saksi-saksi, peralatan yang ada, kernet dan sopir, serta analisa situasi dan kondisi di TKP saat kejadian," tukas Rikwanto.
Kecelakaan yang melibatkan kereta Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dan truk BBM Pertamina berkapasitan 24 ribu liter menewaskan 7 orang dan 80 lainnya luka-luka. Dugaan sementara, truk Pertamina menerobos palang pintu perlintasan. (Mut/Ism)
[Baca juga: Pertamina Tepis Isu Tebang Pilih Layani Korban Tragedi Bintaro II]