Liputan6.com, Jakarta: Angka inflasi selama April 2004 tercatat paling tinggi pada periode yang sama sejak 1999. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), baru-baru ini, inflasi April silam, sebesar 0,97 persen. Pemantauan BPS di 45 kota di Indonesia selama bulan itu menyebutkan, inflasi tertinggi terjad di Palembang, Sumatra Selatan, yaitu 2,40 persen. Sedangkan di Mataram, Nusatenggara Barat dan Provinsi Gorontalo, justru mengalami deflasi lebih dari nol persen.
Tingginya inflasi April 2004 disebabkan terjadinya kenaikan harga, terutama kelompok bahan makanan dan bahan bakar, termasuk gas. Diketahuinya inflasi bulan silam berarti angka inflasi selama kuartal pertama atau periode Januari hingga April 2004 telah mencapai 1,89 persen.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia selama Maret 2004 meningkat hingga US$ 5,07 miliar. Bulan sebelumnya, nilai ekspor Indonesia cuma US$ 4,90 miliar. Nilai impor juga meningkat 8,27 persen dari US$ 2,89 miliar pada Februari 2004 menjadi US$ 3,13 miliar pada Maret 2004.
Di bidang pariwisata, angka kunjungan wisatawan asing ke Indonesia meningkat menjadi 354.300 orang selama Maret 2004. Pada Februari, kunjungan turis mancanegara hanya 321.600 orang. Naiknya angka kunjungan wisata ini mencerminkan bahwa kondisi politik Indonesia dan penerapan visa on arrival tak banyak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.(SID/Aldi Yarman dan Dwi Nindyas)
Tingginya inflasi April 2004 disebabkan terjadinya kenaikan harga, terutama kelompok bahan makanan dan bahan bakar, termasuk gas. Diketahuinya inflasi bulan silam berarti angka inflasi selama kuartal pertama atau periode Januari hingga April 2004 telah mencapai 1,89 persen.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia selama Maret 2004 meningkat hingga US$ 5,07 miliar. Bulan sebelumnya, nilai ekspor Indonesia cuma US$ 4,90 miliar. Nilai impor juga meningkat 8,27 persen dari US$ 2,89 miliar pada Februari 2004 menjadi US$ 3,13 miliar pada Maret 2004.
Di bidang pariwisata, angka kunjungan wisatawan asing ke Indonesia meningkat menjadi 354.300 orang selama Maret 2004. Pada Februari, kunjungan turis mancanegara hanya 321.600 orang. Naiknya angka kunjungan wisata ini mencerminkan bahwa kondisi politik Indonesia dan penerapan visa on arrival tak banyak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.(SID/Aldi Yarman dan Dwi Nindyas)
