Para Caleg Modal Nekat: Dari Kuli Bangunan Hingga Tukang Koran

Sarono adalah salah satu contoh pas bahwa menjadi calon anggota legislatif, bukan dominasi mereka yang memiliki modal kuat, dan berpendidika

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 24 Jan 2014, 07:45 WIB
Caleg Nekat (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Pemilu 2014 mendatang, para calon anggota legislatif (caleg) berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari kuli bangunan, penjual es batu, hingga penjual koran.

Liputan 6 SCTV, Jumat (24/1/2014), menayangkan, Sarono adalah salah satu contoh pas bahwa menjadi calon anggota legislatif, bukan dominasi mereka yang memiliki modal kuat, dan berpendidikan tinggi. Warga desa karang tengah, Sragen, Jawa Tengah ini, sehari hari adalah pekerja bangunan. Namun ia bertekad menjadi caleg agar bisa memperjuangkan orang keciil seperti dirinya.

Meski tak bermodal uang, Sarono paling tidak memiliki modal sosial. Di desanya, ia menjadi ketua paguyuban warga yang memberikan modal bergulir bagi pedagang kecil yang membutuhkan dan gerakan ini pun terus membesar.

Di Semarang, Jawa Tengah, Ari Munanto seorang penjual es batu keliling yang merupakan warga Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, juga maju sebagai caleg DPRD Kabupaten Semarang. Tak banyak yang ia persiapkan.

Ari pun maju bukan berbekal uang. Tapi pengalamannya bergabung dalam organisasi serikat buruh yang ia harapkan bisa menjadi modal berjuang saat terpilih menjadi wakil rakyat.

Lain lagi di Banyumas, Jawa Tengah, Sri Hariyanto, seorang penjual koran yang tak gentar bersaing menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyumas pada Pemilu 2014. Ia juga menggunakan kesempatan berkeliling mengantarkan koran untuk berkampanye dengan membagikan kalender bergambar dirinya kepada para langganan.

Setiap hari, Sri Hariyanto mangkal di sebuah kios kecil sebagai tempat berjualan koran di Kota Purwokerto. Di kios itu terpampang poster Sri Hariyanto sebagai caleg dari sebuah partai politik. Setiap mengantarkan koran ke para langgananya, tak lupa Sri Hariyanto menyelipkan poster serta kalender bergambar dirinya. Kampanye itu dinilai efektif, sebab tak membutuhkan banyak biaya, bisa di lakukan sendiri, dan tanpa ada tim sukses.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya