Dulu bulutangkis Indonesia pernah menjadi primadona di negeri sendiri dan para atlet nasionalnya paling disegani di muka Bumi. Sebut saja nama-nama seperti Rudy Hartono, Iie Sumirat, Tjun Tjun, Johan Wahjudi, Liem Swie King, Christian Hadinata, Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Hastomo Arbi, Verawaty, Ivana Lie, Ardi B Wiranata, Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, dan Susi Susanti.
Siapa pun yang bertemu Tim Indonesia kala itu ibarat masuk grup neraka. Berderet-deret nama pebulutangkis top dunia ada di Indonesia. Setelah era Alan Budikusuma dan Susi Susanti, prestasi bulutangkis Indonesia tak lagi stabil dan bahkan cenderung kian meredup. Alan dan Susi telah mematok prestasi tertinggi merebut medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
Gita Wirjawan terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) di Yogyakarta 21 September 2012 menggantikan Djoko Santoso pada periode 2012-2016. Target membangkitkan kembali prestasi olahraga tepok bulu untuk mendongkrak peringkat dunia.
Di ajang Olimpiade London 2012, Indonesia tak sanggup mempertahankan tradisi emas. Yang muncul justru aib bagi bulutangkis Indonesia karena kasus 'strategi menghindari lawan'. Ketika itu ganda putri Gresia Polii/ Meliana Jauhari terkena sanksi diskualifikasi karena dituduh sengaja mengalah pada pertarungan di fase Grup C. Gresia dan Meliana dianggap ogah bertemu dengan pasangan kuat China Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempatfinal.
Gita memprioritaskan raihan prestasi pada 4 turnamen besar: All England, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan SEA Games 2013 Myanmar.
Target ini diikuti dengan langkah penyederhanaan struktur organisasi PBSI. Selain itu, sang ketua umum juga meminta Rexy Ronald Mainaky yang berada di Filipina sejak 2012 untuk menjadi kepala bidang pembinaan dan prestasi di PBSI. Mantan juara ganda putra dunia dan All England yang berpasangan dengan Ricky Subagja itu akhirnya menyanggupi dan berkonsentrasi di Pelatnas Bulutangkis Cipayung.
Ada yang juga menarik. Gita membuka kran sponsor untuk para atlet untuk memotivasi para atlet. PBSI bahkan mempersilakan para atlet untuk melakukan negosiasi langsung dengan pihak sponsor dengan cara lelang.
Bagaimana prestasi para pebulutangkis Indonesia sepanjang 2013? Inilah catatan jejak prestasi atlet bulutangkis Indonesia sepanjang 2013:
Siapa pun yang bertemu Tim Indonesia kala itu ibarat masuk grup neraka. Berderet-deret nama pebulutangkis top dunia ada di Indonesia. Setelah era Alan Budikusuma dan Susi Susanti, prestasi bulutangkis Indonesia tak lagi stabil dan bahkan cenderung kian meredup. Alan dan Susi telah mematok prestasi tertinggi merebut medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
Gita Wirjawan terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) di Yogyakarta 21 September 2012 menggantikan Djoko Santoso pada periode 2012-2016. Target membangkitkan kembali prestasi olahraga tepok bulu untuk mendongkrak peringkat dunia.
Di ajang Olimpiade London 2012, Indonesia tak sanggup mempertahankan tradisi emas. Yang muncul justru aib bagi bulutangkis Indonesia karena kasus 'strategi menghindari lawan'. Ketika itu ganda putri Gresia Polii/ Meliana Jauhari terkena sanksi diskualifikasi karena dituduh sengaja mengalah pada pertarungan di fase Grup C. Gresia dan Meliana dianggap ogah bertemu dengan pasangan kuat China Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempatfinal.
Gita memprioritaskan raihan prestasi pada 4 turnamen besar: All England, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan SEA Games 2013 Myanmar.
Target ini diikuti dengan langkah penyederhanaan struktur organisasi PBSI. Selain itu, sang ketua umum juga meminta Rexy Ronald Mainaky yang berada di Filipina sejak 2012 untuk menjadi kepala bidang pembinaan dan prestasi di PBSI. Mantan juara ganda putra dunia dan All England yang berpasangan dengan Ricky Subagja itu akhirnya menyanggupi dan berkonsentrasi di Pelatnas Bulutangkis Cipayung.
Ada yang juga menarik. Gita membuka kran sponsor untuk para atlet untuk memotivasi para atlet. PBSI bahkan mempersilakan para atlet untuk melakukan negosiasi langsung dengan pihak sponsor dengan cara lelang.
Bagaimana prestasi para pebulutangkis Indonesia sepanjang 2013? Inilah catatan jejak prestasi atlet bulutangkis Indonesia sepanjang 2013:
1. MAYBANK Malaysia Open 2013: Pasangan Baru Jadi Juara
Hendra Setiawan ditinggalkan pasangannya di ganda putra Markis Kido. Di sisi lain pasangan ganda yang lain Mohammad Ahsan juga sedang 'jomblo' akibat dipisahkan dengan pasangannya Bona Septano di Pelatnas Cipayung. Alasan 'menceraikan' mereka karena tak lagi berprestasi.
Alhasil, Hendra yang kembali ke Cipayung dipasangkan dengan Ahsan. Tak dinyana, pasangan ganda putra Hendra/Ahsan sangat ganas di lapangan.
Bulan September 2012 menjadi peristiwa bersejarah bagi pasangan baru Hendra/Ahsan. Pada laga perdana mereka di turnamen Superseries MAYBANK Malaysia Open yang digelar 15-20 Januari 2013, pasangan ini langsung melesat. Gelar juara pun mereka rebut. Di babak final, pasangan Hendra/Ahsan sukses menaklukkan unggulan keenam asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun dengan poin 21-15 dan 21-13.
Sementara di partai tunggal putra, andalan Indonesia Sony Dwi Kuncoro bertekuk lutut di tangan pebulutangkis asal Malaysia Lee Chong Wei. (Vin)
Advertisement
2. All England 2013: Indonesia Hanya Raih 1 Gelar Juara
Turnamen bulutangkis tertua dunia All England jadi salah satu ajang paling bergengsi bagi para pebulutangkis dunia. All England digelar 5-10 Maret. Turnamen top ini jelas menjadi bidikan utama PBSI pada 2013.
Indonesia menginginkan, minimal satu gelar juara di laga amat prestisius ini. Setelah turnamen berlangsung, akhirnya Tim Indonesia hanya tinggal menyisakan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putra Hendra/Ahsan.
Di partai final pasangan ganda campuran Tontowi/Liliyana berjuang keras menghadapi pasangan kuat China Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pertempuran panjang itu akhirnya dimenangkan pasangan Indonesia Tontowi/Liliyana dengan poin 21-13 dan 21-17.
Sementara itu, ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus terhenti di babak semifinal. Hendra/Ahsan ditaklukkan pasangan asal China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan, 12-21, 21-13, dan 17-21. (Vin)
3. Piala Sudirman 2013: Tim China Masih Terlalu Kuat
Ajang turnamen bulutangkis Piala Sudirman. Selama ini, kontingen bulutangkis asal China selalu mendominasi gelanggang. Tak mudah merebut Piala Dunia dari tangan China.
Tim Indonesia yang dulu menjadi 'macan dunia' bulutangkis sejagad itu hanya sekali mencicipi gelar juara turnamen Piala Sudirman. Itupun saat turnamen tersebut digelar di Indonesia pada 1989 silam. Sejak itu, Indonesia tak pernah berhasil membawa pulang Piala Sudirman. Gelar juara selalu diboyong para pebulutangkis China, paling tidak dalam catatan kurun waktu 10 tahun terakhir.
Satu lagi turnamen yang menjadi fokus utama PBSI pada 2013 adalah Piala Sudirman. Indonesia baru sekali merasakan menggenggam Piala Sudirman pada 1989 saat menjadi tuan rumah. Setelah itu, Indonesia tak pernah merasakannya lagi. Piala Sudirman selalu dalam genggaman China selama 10 tahun terakhir.
Laga Piala Sudirman digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-26 Mei. Di babak penyisihan grup, Indonesia bergabung bersama China dan India. Indonesia mendampingi China ke perempatfinal setelah finis sebagai runner-up. Di babak delapan besar, Indonesia kembali lawan China yang mengalahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dengan skor 5-0.
Menghadapi Tembok China yang kokoh, tim pelatih mengubah strategi. Liliyana Natsir yang biasa bermain di ganda campuran, kali ini juga bermain pada ganda putri berpasangan dengan Nitya Krishinda. Strategi ini berjalan mulus karena Indonesia mampu memaksa China memainkan partai kelima setelah memenangi nomor ganda campuran dan ganda putra.
Sayang, di partai terakhir Liliyana/Nitya harus mengakui keunggulan ganda putri terbaik China, Wang Xiaoli/Yu Yang. Meski kembali gagal, perjuangan Tim Sudirman Indonesia mendapat apresiasi bonus dari PBSI. Terlebih, Indonesia memberi perlawanan ketat sebelum akhirnya menyerah 2-3. (Vin)
Advertisement
3. Djarum Indonesia Open 2013: Hendra/Ahmad Selamatkan Wajah Tuan Rumah
PBSI menggenggam mimpi dan berharap bisa meraih dua gelar di ajang bergengsi Djarum Indonesia Open 2013. Harapan ini salah satunya didukung faktor Indonesia sebagai tuan rumah. Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang sukses di ajang All England menjadi tumpuan pengharapan. Begitu juga pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Mereka diharapkan bisa sukses.
Indonesia berhasil meloloskan empat wakil di babak semifinal. Di tunggal putra, ada Dionysius Hayom Rumbaka dan Tommy Sugiarto. Sementara di ganda putra diwakili Hendra/Ahsan dan Tontowmi/Liliyana untuk ganda campuran.
Sayang, hanya Hendra/Ahsan yang lolos ke final. Di partai puncak, Hendra/Ahsan mengalahkan pasangan Korea, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae, 21-14 dan 21-18. (Vin)
4. BWF World Championships 2013: Indonesia Raih 2 Gelar
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali jadi tumpuan pengharapan Indonesia. Turnamen BWF World Championship 2013 menjadi ajang adu hebat para pebulutangkis dunia. Ajang ini digelar di Guangzhou, China 5-11 Agustus.
PBSI hanya menargetkan satu gelar dari nomor ganda campuran. Lagi-lagi pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi andalan Indonesia.
Tak salah PBSI mengandalkan pasangan pasangan campuran tersebut. Tontowi/Liliyana berhasil menjadi kampiun setelah di final mengalahkan wakil tuan rumah yang juga unggulan pertama Xu Chen/Ma Jin. Tontowi/Liliyana menang dramatis 21-13, 16-21, dan 22-20.
Satu gelar lagi dipersembahkan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan yang belum genap satu tahun dipasangkan itu mengalahkan ganda putra Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-13 dan 23-21. (Vin)
Advertisement
5. SEA Games 2013 Myanmar: Bellaetrix Raih Emas
SEA Games 2013 di Myanmar adalah fokus terakhir PBSI tahun ini. Ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran ditargetkan meraih medali emas di ajang pesta olahraga Asia Tenggara itu. Ganda putra dan ganda campuran mampu memenuhi target tersebut melalui pasangan Angga Pratama/Rian Agung Saputro dan Mohammad Rijal/Deby. Namun, ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii kalah dari pasangan Malaysia, Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei, 17-21, 21-18, dan 17-21.
Emas ketiga justru diraih dari tunggal putri yang hanya ditargetkan meraih medali perak. Kalah mudah di game pertama, Bellaetrix Manuputty tampil perkasa di dua game berikutnya untuk mengalahkan unggulan kedua asal Thailand, Busanan Ongbumrungpan, 9-21, 21-13, serta 21-13.
Sayang, niat Belleaetrix dan sang kekasih, Dionysius Hayom Rumbaka, untuk mengawinkan medali emas tidak terwujud. Di final, Hayom harus mengakui ketangguhan unggulan kedua asal Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, dengan skor 20-22, 17-21. (Vin)
6. BWF World Super Series Finals 2013: Hendra/Ahsan Raih Gelar Tutup Tahun
BWF World Super Series Finals menjadi ajang penutup turnamen bulutangkis tahun ini. Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menutup 2013 dengan menjadi juara turnamen yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 11-15 Desember. Di partai puncak, Hendra/Ahsan yang kini menempati ranking nomor satu dunia tampil perkasa dengan mengalahkan ganda putra Korea, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang 21-14 dan 21-16.
Sementara itu, Tommy Sugiarto yang di laga awal penyisihan grup kalah dari Sony Dwi Kuncoro mampu lolos ke final. Sayang, Tommy masih belum mengatasi permainan pebulutangkis nomor satu dunia dari Malaysia, Lee Chong Wei. Tommy kalah dua game langsung 10-21 dan 12-21.
Hasil mengejutkan justru diraih ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara Dunia 2013 itu tidak sekali pun meraih kemenangan pada penyisihan grup. Alhasil, mereka gagal lolos ke semifinal. (Vin)
Advertisement