Menjelang libur akhir tahun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjamin tidak akan ada kenaikan tarif angkutan umum baik darat, laut dan udara.
"Maskapai penerbangan, untuk angkutan natal dan tahun baru kebijakan perhubungan tidak menaikkan dulu tarifnya," ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay, di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Advertisement
Hal ini diungkapkan Herry mengingat rencana Kemenhub merestui kenaikan harga tiket sejumlah maskapai penerbangan yang disebabkan biaya operasional yang meningkat akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Mungkin ada yang mempertanyakan dengan kondisi dolar AS sekarang ini, kami lakukan (kenaikan tiket) tidak saat ini, setelah tahun baru," tegasnya.
Begitupun dengan Dirjen Perhubungan Laut Bobby Bobby R Mamahit yang memastikan tarif angkutan Natal dan athun baru melalui jalur laut juga tidak akan melonjak.
"Biaya angkutan tidak akan naik khusus, harga tiket tidak kami ubah," tegasnya.
Hanya saja yang menjadi konsentrasi Bobby adalah menyediakan armada tambahan untuk meningkatkan kapasitas tampung penumpang yang bakal melonjak menjelang libur panjang.
Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso tak mau kalah menegaskan tidak adanya kenaikan tarif untuk angkutan darat. Bahkan dia siap menindak bagi para PO bus antar kota atau angkutan lainnya yang kedapatan menaikkan tarif.
"Tuslah tarif di jalan raya tidak ada, tapi ada tarif batas atas dan batas bawah. Untuk pengawasan PO yang bandel, kalau ditemukan segera dilaporkan, akan kami tindak, dan rasanya sekarang makin mengecil, karena semakin tidak laku," jelas Suroyo.
Pengguna Jalan Diprediksi Naik 2,1%
Kemenhub memperkirakan jumlah pengguna jalan pada libur akhir tahun akan meningkat 2,1% menjadi 2.781.862 orang, dari tahun lalu 2.723.868 penumpang.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas tersebut, Kemenhub mengaku telah menyiapkan armada bus sebanyak 35.179 dengan total memiliki kapasitas 17,5 juta tempat duduk.
Tidak hanya itu, untuk memperlancar arus lalu lintas Suroyo mengaku juga telah bekerjasama dengan instansi dan institusi terkait sehubungan demi mengantisipasi kemacetan dan gangguan lalu lintas pada daerah atau tempat-tempat rawan kemacetan dan tempat pariwisata.
"Kami minta objek-objek wisata perlu dijaga, kan ini libunya panjang," tegas dia. (Yas/Ndw)