Dari semua bank sentral di dunia, mungkin The Fed yang paling dipantau dan ditunggu-tunggu gerak-geriknya oleh seluruh dunia. Dan tahun ini The Fed akan memasuki usia 100 tahun. Seperti apa perjalanan bank sentral Amerika yang akan berusia satu abad pada 23 Desember 2013.
Advertisement
Kebijakan the Fed yang tengah di nanti saat ini adalah rencana kebijakan Bank Sentra AS (The Fed) untuk mengurangi laju pembelian obligasinya dari angka US$ 85 miliar per bulan. Rencana ini telah membuat mayoritas pasar keuangan dunia goyah. Indonesia pun turut menikmati dampak negatif dari rencana The Fed tersebut.
Rupiah sukses menyandang mata uang dengan penurunan terparah di Asia, sejak The Fed menggaungkan niatnya tersebut pada 22 Mei tahun ini. Maklum, The Fed memang salah satu bank paling berpengaruh di dunia.
Baru mengumumkan rencana saja, sejumlah negara berkembang sudah dibuat ketar-ketir menghadapinya. Kegagahan bank nomor satu di AS itu memang tak terbantahkan.
Tetapi tahukah Anda bagaimana perjalanan pemerintah AS membangun The Fed hingga mampu berdiri hingga nyaris berusia 100 tahun?
Berikut jatuh bangun berdirinya Bank Sentral Amerika Serikat seperti dikutip dari The Federal Reserve Education, The New York Fed, Times, dan sejumlah sumber lainnya, Senin (16/12/2013):
Sempat berdiri selama 20 tahun, Bank Sentral Amerika Serikat Pertama ditutup
Di tengah dorongan besar Menteri Keuangan AS Alexander Hamilton, Kongres (DPR AS) mendirikan bank sentral pertamanya pada 1791 dan berpusat di Philadelpia. Bank tersebut dengan cepat menjadi kerjasama perusahaan terbesar di AS dan didominasi bank-bank besar.
Tak hanya itu, bank tersebut juga memiliki bunga tabungan terbesar. Tetapi sebagian pihak yang merasa tidak nyaman dengan gagasan bank raksasa itu menentangnya.
Maka saat masa beroperasi bank habis setelah 20 tahun, pemungutan suara di kalangan Kongres dilakukan untuk menentukan kelanjutan nasib bank besar tersebut. Pada 1811, Kongres menolak untuk memperbarui kontrak operasinya.
Bank terbesar AS itu ditutup karena selisih satu suara saja di Kongres. Uji coba pertama pendirian bank sentral AS gagal.
Advertisement
Jatuh bangun pemerintah AS membangun bank sentral
Empat tahun setelah bank sentral AS pertama ditutup, iklim politik di negara itu kembali menuntut didirikannya bank sentral. Dengan selisih tipis pada pemungutan suara, Kongres mengabulkan pendirian Second Bank of United States (Bank Sentral AS kedua).
Dengan kontrak operasi selama 20 tahun, bank tersebut melayani kebutuhan finansial negara. Namun saat penentang besar bank sentral, Andrew Jackson terpilih sebagai presiden AS pada 1828, dia bersumpah menghancurkannya.
Serangannya pada para bankir besar di bank tersebut membuat The Second Bank goyah. Sumpahnya terpenuhi, pada 1836 bank tersebut kembali ditutup.
Setelah percobaan kedua pendirian bank sentral gagal, AS memasuki era perbankan bebas di mana bank mana pun dapat menerbitkan surat utang sendiri dalam bentuk apapun. Pada 1873-1907, kepanikan finansial melanda masyarakat dan menghantam ekonomi AS.
Krisis lahirkan ide mendirikan bank sentral ketiga
Kepanikan di bidang perbankan juga mencapai level terburuknya saat depresi ekonomi terjadi di AS. Kondisi ini menuntun pemerintah agar paham mengenai pentingnya sistem finansial dan perbankan nasional.
Pada 1907 kepanikan perbankan memuncak dan semakin parah. Pada 1908, Aldrich-Vreeland mengatasi kepanikan setahun sebelumnya dengan meluncurkan mata uang darurat selama krisis.
Komisi Moneter nasional juga didirikan untuk mencari solusi jangka panjang guna mengatasi masalah perbankan dan keuangan negara. Di bawah kepemimpinan senator Nelson Aldrich, komisi mengembangkan rencana yang dikembangkan para bankir.
William Jennings Bryan dan koloninya menyerang rencana tersebut. Pihaknya ingin bank sentral dikendalikan publik bukan bankir.
Advertisement
Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) resmi berdiri
Presiden AS ke-28 Woodrow Wilson sadar betul betapa pentingnya pendirian Bank Sentral AS. Meskipun tak punya pengetahuan tentang perbankan dan isu-isu finansial dia rajin berkonsultansi pada anggota parlemen Virginia, Carter Glass yang lalu terpilih menjadi pimpnan House Committee on Banking and Finance.
Willson juga menerima banyak masukan dari pakar penasehat komite tersebut, Parker Willis yang sebelumnya menjabat sebagai profesor ilmu ekonomi di Washington dan Lee University. Selama 1912, Glass dan Willis bekerja keras membuat proposal pendirian bank sentral.
Pada Desember 1912, proposal tersebut rampung dan diajukan para Wilson. Lalu dengan beberapa modifikasi dari Wilson, proposal tersebut selesai dan dikenal dengan nama Federal Reserve Act.
Selama setahun hingga Desember 1913, proposal Glass-Willis menjadi topik panas yang ramai diperdebatkan. Akhirnya pada 23 Desember 1913 Wilson menandatangani Federal Reserve Act menjadi undang-undang negara.
Bank Sentral AS (The Fed) resmi berdiri dan menjadi contoh klasik dari pendirian bank sentral yang menyeimbangkan persaingan antara bank-bank swasta dan berbagai sentimen yang muncul.
Siapa pemilik Bank Sentral AS?
Meski bergelar Bank Sentral, pada kenyataannya organisasi perbankan tersebut bukan dimiliki pemerintah AS. Karena 100% sahamnya dimiliki bank-bank swasta yang tergabung dalam The Federal System.
Hingga saat ini, bank-bank mana saja yang tergabung dalam The Federal System tidak diumumkan pada publik. Mengingat kepemilikannya yang berada di tangan pihak swasta, The Fed dianggap hanya sebagai alat pencetak uang semata.
Advertisement
23 Desember 2013, Usia The Fed 100 tahun
Setelah sempat jatuh bangun dalam proses pendiriannya, The Fed mampu mengarungi berbagai batu ganjalan selama beroperasi puluhan tahun. Setahun setelah didirkan, The Fed mulai membuka operasinya untuk bisnis.
The Fed juga mampu mengeluarkan kebijakan ekonomi yang membuatnya bertahan selama Perang Dunia terjadi. Pada 1920-an, The Fed mulai membuka operasi pasar terbuka. Tak sampai di situ, krisis yang dialami AS juga tak cukup menghancurkan The Fed yang sebelumnya hanya mampu bertahan selama dua dekade saja.
Berbagai perubahan terus dilakukan The Fed untuk meningkatkan kinerjanya termasuk pembentukan Federal Open Market Comittee (FOMC) dalam pengambilan keputusan bank pada 1935. Efektivitas The Fed kembali diuji saat pada 11 September 2001, saat World Trade Center diserang teroris. Saat itu kondisi ekonomi AS sempat goyah seiring hancurnya gedung perdagangan dunia tersebut.
Berbagai hambatan, kendala dan masa-masa sulit telah dihadapi The Fed bahkan jauh hari sebelum bank tersebut berdiri. Tetapi ketahanannya yang teruji membuat The Fed dapat merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada 23 Desember mendatang. (Sis/Igw)