Capaian target PT Bank Mandiri diperkirakan melambat pada 2014. Hal ini seiring dengan melambatnya perekonomian pada 2013 dan diprediksi masih berlanjut pada tahun depan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perlambatan perekonomian ini akan mempengaruhi pertumbuhan kredit dan juga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
"Karena ekonomi melambat jadi otomatis target kita juga melambat, lebih kecil dari tahun lalu. Kita antara mungkin 17% pertumbuhan kreditnya, DPK-nya mungkin sekitar 17%-18%," ujar Budi di Jakarta, seperti ditulis Selasa (17/12/2013).
Namun untuk tetap menjaga capai target perusahaan, menurut Budi yang terpenting yaitu menjaga kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan transaksi bisnis sehari-hari.
"Kita akan usahakan lebih (target) karena masa sulit seperti ini, pengalaman kita sejak 1998, 2005, 2008, dan 2013 ini, likuiditas itu yang menjadi paling penting. Kalau kita bisa mempertahankan likuiditas itu seperti cash flow bagi perusahaan," lanjutnya.
Meski demikian, lanjut Budi, dalam masa sulit, kesempatan untuk memperbesar perusahaan biasanya semakin mudah sehingga harusnya hal tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Sebenarnya opportunity untuk membangun institusi yang kuat dan besar atau untuk mengakuisisi institusi lain kadang biayanya murah. Kita lihat Indonesia banyak kehilangan perusahaan-perusahaan bagus seperti Indosat dan lain-lain justru pada masa krisis," katanya.
Sementara itu, belajar dari pengalaman tahun 2008, non-performing loan (NPL) diperkirakan juga akan mengalami kenaikan. Namun Bank Mandiri sendiri, diakui Budi telah mempersiapkan antisipasi sehingga kenaikan diharapkan tidak sebesar pada masa krisis sebelumnya.
"Untuk NPL, pengalaman waktu 2008 itu banking system naik sekitar 20-80 basis poin, saya yakin akan naik tahun depan, Bank Mandiri sendiri mengantisipasi akan naik, tetapi kita mengestimasikan NPL Bank mandiri akan naik di bawah rata-rata. Kalau mau konservatif, NPL banking system itu naik sekitar 60-80 basis poin, kalau kita estimasinya akan jauh dibawah itu, tetapi tetap akan ada kenaikan mpl, karena kondisi ekonominya kan enggak baik," tandasnya. (Dny/Ahm)
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perlambatan perekonomian ini akan mempengaruhi pertumbuhan kredit dan juga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
"Karena ekonomi melambat jadi otomatis target kita juga melambat, lebih kecil dari tahun lalu. Kita antara mungkin 17% pertumbuhan kreditnya, DPK-nya mungkin sekitar 17%-18%," ujar Budi di Jakarta, seperti ditulis Selasa (17/12/2013).
Namun untuk tetap menjaga capai target perusahaan, menurut Budi yang terpenting yaitu menjaga kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan transaksi bisnis sehari-hari.
"Kita akan usahakan lebih (target) karena masa sulit seperti ini, pengalaman kita sejak 1998, 2005, 2008, dan 2013 ini, likuiditas itu yang menjadi paling penting. Kalau kita bisa mempertahankan likuiditas itu seperti cash flow bagi perusahaan," lanjutnya.
Meski demikian, lanjut Budi, dalam masa sulit, kesempatan untuk memperbesar perusahaan biasanya semakin mudah sehingga harusnya hal tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Sebenarnya opportunity untuk membangun institusi yang kuat dan besar atau untuk mengakuisisi institusi lain kadang biayanya murah. Kita lihat Indonesia banyak kehilangan perusahaan-perusahaan bagus seperti Indosat dan lain-lain justru pada masa krisis," katanya.
Sementara itu, belajar dari pengalaman tahun 2008, non-performing loan (NPL) diperkirakan juga akan mengalami kenaikan. Namun Bank Mandiri sendiri, diakui Budi telah mempersiapkan antisipasi sehingga kenaikan diharapkan tidak sebesar pada masa krisis sebelumnya.
"Untuk NPL, pengalaman waktu 2008 itu banking system naik sekitar 20-80 basis poin, saya yakin akan naik tahun depan, Bank Mandiri sendiri mengantisipasi akan naik, tetapi kita mengestimasikan NPL Bank mandiri akan naik di bawah rata-rata. Kalau mau konservatif, NPL banking system itu naik sekitar 60-80 basis poin, kalau kita estimasinya akan jauh dibawah itu, tetapi tetap akan ada kenaikan mpl, karena kondisi ekonominya kan enggak baik," tandasnya. (Dny/Ahm)
