Keluarga Mita Diran Tak akan Tuntut Kantor Y&R

Banyak masyarakat murka dan meminta tempat kerja Mita Diran bertanggung jawab. Lantas, apakah orangtua Mita akan memerkarakannya?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Des 2013, 10:37 WIB
Meninggalnya Copywriter manis, Mita Diran (27 tahun), karena terlalu ekstra dalam bekerja, membuat banyak masyarakat murka dan meminta tempat Mita bekerja bertanggungjawab atas masalah ini. Lantas, apakah orangtua Mita akan memerkarakan kasus ini?

Kedua ibunda Mita, Maya P. Sjahrial (ibu kandung) dan Rusi A. Nugroho (ibu tiri) mengatakan bahwa belum terlintas dipikirannya untuk memejahijaukan masalah ini. Tuntutan itu dirasa percuma, karena Mita tak akan pernah kembali lagi.

"Kalau saya sih begini, kalau kami menuntut, memang Mita kembali lagi. Enggak, kan? Saya sendiri secara pribadi, bicara pada pihak tempat Mita bekerja," kata Rusi Nugroho, saat berbincang dengan Health Liputan6.com di Rumah Duka yang terletak di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (16/12/2013) malam.

Dalam pembicaraan itu, terang Rusi, pihak Mita hanya berkeinginan jangan sampai terulang lagi seperti apa yang dialami buah hatinya. "SOP harus diterapkan dengan benar. Biarkanlah, sebab tenaga kita sudah terkuras habis dengan peristiwa ini," kata Rusi lirih.

Sedangkan menurut Maya, dirinya sendiri sudah cukup puas melihat banyak masyarakat yang peduli atas kasus yang menimpa anak gadisnya itu. Semua respons dan dukungan itu, dibaca langsung oleh Maya di jejaring sosial, Twitter.

"Tadi saya baca juga komentar di Twitter, banyak yang ngamuk, kan?," kata Maya.

"Habis baca RT (re-tweet) -an di Twitter juga, ada yang bilang pembunuh. Sudahlah, saya rasa sudah cukup," kata Maya menambahkan.

Dijelaskan oleh keduanya, memang saat ini keluarga Mita merasa kecewa dan sedih. Tapi, apa buah hatinya akan kembali bila ini dipidanakan?

Keduanya sadar betul bahwa hal seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada orang yang bekerja di dunia periklanan saja, di pekerjaan lainnya pun ada yang merasakan seperti ini.

"Tidak di advertising saja, banyak tugas lainnya yang seperti ini. Contohnya, suami saya (ayah kandung Mita) yang bekerja di perusahaan besar, serta paman saya yang seorang CEO tambang, keduanya pun tidur enggak benar," kata Rusi.

"Memang, mesin saja digeber terus akan jebol, apalagi manusia. Kecewa dan sedih, pasti. Tapi mau apalagi? Untuk saat ini belum kepikiranlah (jalur pidana)," kata Rusi menekankan.

Diberitakan sebelumnya, Mita Diran (27 tahun) yang merupakan seorang Copywriter di perusahaan agency Y&R (Young & Rubicam) Asia, meninggal dunia karena bekerja melebihi waktu normal pada umumnya, yaitu 30 jam.

Hal tersebut diketahui dari kicauan Mita Diran di akun Twitter pribadinya, @mitadoq.

Setelah pulang kantor usai bekerja 30 jam, Mita akhirnya pulang ke rumah sebentar dan pergi lagi karena sudah berjanji dengan temannya. 
Saat bertemu dengan temannya yang datang dari Kuala Lumpur, di sebuah restoran pizza yang terletak di kawasan Gunawarman Jakarta, Mita mengalami collaps. Saat collaps, teman-temannya membawa Mita ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Namun Mita terus mengalami koma sejak itu.

Setelah mengalami koma, dan tak sampai satu hari menjalani perawatan, pada Minggu (15/12/2013) sore, Mita dinyatakan meninggal dunia.

(Adt/Mel)

Baca Juga:

30 Jam Tak Tidur, Mita Diran si Gadis Copywriter Meninggal Dunia

Kronologi Wafatnya Mita Diran, Gadis yang Kerja Non Stop 30 Jam

Mita Diran Meninggal Karena Kerja 30 Jam, P3I akan Panggil Agency

Berkaca pada Kasus Mita Diran, Apa Ciri Tubuh Minta Istirahat?


Berapa Lama Batas Maksimal Orang Bekerja?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya