Ingin Aman Belanja Online, Ini Tipsnya

Semakin maraknya jual beli melalui online, aksi penipuan yang dilakukan oleh penjual lewat teknologi pun semakin tinggi.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Des 2013, 12:14 WIB
Citizen6, Jakarta: Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, kegiatan jual beli pun tidak harus dilakukan ditempat. Mulai dari pakaian, makanan, sampai barang-barang elektronik sekarang sudah bisa dibeli melalui yang kita sebut sebagai online shop.

Media sosial yang digunakan juga berbeda-beda seperti Twitter, Facebook, Instagram, atau melalui situs jual-beli resmi. Contohnya kaskus, tokobagus, dan masih banyak lagi. Hanya perlu sms atau telepon kemudian mentransfer sejumlah uang, beberapa hari kemudian barang yang kita pesan sudah sampai ke rumah kita. Cukup menghemat waktu, biaya, dan tenaga bukan?

Tetapi, ada kalanya kita perlu waspada terhadap penipuan yang mulai marak terjadi melalui online shop ini. Penipuan jenisnya ada dua macam. Yang pertama penjual menawarkan barang-barang yang sebenarnya tidak ada, atau sederhananya, penjual melakukan penipuan murni dengan membawa lari uang pembeli.

Sedangkan yang kedua adalah penjual menjual barang-barang yang kualitasnya jauh di bawah yang ia tawarkan di media online shop dan tentunya dengan harga yang tidak sesuai atau lebih mahal. Bisa juga penjual mengatakan keaslian barang yang ia jual adalah seratus persen original dengan harga yang menggiurkan tetapi kenyataannya hanya kw1.

Lalu bagaimana cara menghindari hal-hal tersebut?

1. Popularitas

Perhatikan kepopularan dari online shop yang kita tuju. Misalnya online shop di Twitter dan Instagram dengan followers yang meyakinkan, page facebook dengan jumlah 'like' yang cukup banyak. Jika online shop yang kita tuju adalah di situs jual beli seperti kaskus, kita dapat mengukurnya dengan status penjual di situs tersebut apakah masih pemula (newbie) atau sudah pada tingkat atau level yang paling tinggi. Hal ini dapat meyakinkan kita bahwa online shop tersebut sudah cukup berpengalaman dan berjalan dengan baik dilihat dari antusias pembeli dan eksistensinya di media-media online.

2. Testimoni

Ternyata followers atau jumlah like saja tidak cukup lho, dilihat dari maraknya jual beli followers di media online. Yang dapat meyakinkan penjual tentang kebenaran online shop adalah testiomoni dari pelanggan sebelumnya. Testimoni adalah komentar, saran, atau opini yang diberikan oleh pelanggan, biasanya berupa pernyataan bahwa ia puas atau tidak dengan pelayanan yang diberikan oleh penjual. Dari sini kita dapat melihat apakah ada indikasi bahwa online shop tersebut melakukan penipuan atau tidak.

3. Be Rational, Please

Banyak online shop, terutama yang menjual barang-barang elektronik seperti smart phone, tv, dan sebagainya yang ditawarkan dengan harga yang menggiurkan. Biasanya mereka mengatakan bahwa barang tersebut adalah barang-barang BM atau Black Market sehingga harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Nyatanya memang ada barang Black Market, namun harga yang ditawarkan oleh penjual tidak akan sangat jauh bedanya. Banyak penipu yang menawarkan barang dengan harga separuhnya dari harga asli. Ada juga yang mengirimkan barang yang tidak asli seperti produk-produk tiruan dari China.

4. Cash On Delivery atau COD

Jika kita ingin lebih memastikan bahwa kita sedang tidak ditipu, mintalah bertransaksi dengan penjual secara langsung dimana ada uang ada barang.

5. RekBer

Rekber atau rekening bersama adalah pihak ketiga yang menguhubungkan antara penjual dan pembeli. Cara kerjanya adalah, uang yang di transfer oleh pembeli tidak langsung sampai ke penjual melainkan rekber. Setelah pembeli menerima dan kemudian menyetujui barang yang ia beli, uang yang ditujukan pada penjual baru bisa cair dan kemudian diserahkan kepada penjual. Jadilah pembeli yang cerdas. Teliti sebelum membeli, hati-hati dan selalu waspada akan menghindarkan kita dari penipuan. (mar)

Penulis
Anisa Wikantyas
anisawikantxxx.ninis@yahoo.com

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya