Kondisi Peninggalan Jalur Sutra Memprihatinkan

Kondisi bekas wilayah Jalur Sutra di kaki perbukitan Dharma Rajika, belasan kilometer di luar Ibu Kota Pakistan, Islamabad, kini memprihatinkan. Sejumlah harta peninggalan telah lenyap dicuri tangan-tangan jahil.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Mei 2004, 08:20 WIB
Liputan6.com, Islamabad: Pada abad ketiga sebelum Masehi, dunia Barat dan Timur terhubung melalui jalur perdagangan yang disebut Silk Route atau Jalur Sutra. Jalur ini melintasi wilayah yang kini dikenal dengan sebutan Pakistan. Tapi, sisa-sisa jalur perdagangan itu kini nyaris pudar. Di kaki perbukitan Dharma Rajika, belasan kilometer di luar Ibu Kota Pakistan, Islamabad, misalnya. Sejumlah harta peninggalan telah lenyap dicuri tangan-tangan jahil. Keadaan stupa-stupa dan bangunan kota kuno ini pun kurang terawat.

Reruntuhan kota kuno ini disebut Taxila, dari bahasa Sanskerta yang berarti "Kota Batu Pahatan". Pada masa itu para peziarah dan pedagang penempuh Jalur Sutra melintasi Taxila yang dulu adalah pintu gerbang antara Yunani dan India kuno. Kota Taxila juga menjadi jantung Kekaisaran Gundaran yang membentang dari Sungai Indus sampai ke lokasi yang sekarang disebut Afghanistan. Pengaruh kultural dari kota ini juga meluas sampai ke seantero Benua Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Tapi, kejayaan itu padam sejak pendudukan bangsa Hun pada abad kelima Masehi. Sejak itu pula, Kekaisaran Gundaran seakan-akan terlupakan selama 1.500 tahun. Baru pada masa penjajahan Inggris di Pakistan, reruntuhan Kota Taxila ditemukan. Kejayaan masa silam itu memang tinggal kenangan. Anggaran senilai US$ 1 juta tak seimbang untuk membayar 1.300 pekerja pelestarian 400 situs sejarah Pakistan. Padahal sejumlah arkeolog ingin menjaga kelestarian peninggalan-peninggalan sejarah itu.

Kelestarian peninggalan penting yang penghubung dunia Barat dan Timur sejak berabad-abad silam itu memang penting. Apalagi tiga tahun silam, Uni Eropa telah memprakarsai upaya membangun ulang jalur penghubung tersebut. Rute Sutra modern dari Eropa sampai utara Cina ini akan dikembangkan hingga pemberlakuan sistem visa tunggal bagi negara-negara yang dilaluinya [baca: Uni Eropa Membangun Kembali Jalur Sutra].(ORS/Nlg)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya