Citizen6, Salatiga: Merasakan pendidikan di negeri Paman Sam yaitu Amerika menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar di Indonesia. Bukan karena pendidikan di Indonesia kurang bagus, namun hal tersebut dapat memberikan wawasan baru bagi kita tentang bagaimana berada di lingkungan Internasional, merasakan sistem pendidikan yang berbeda, pengetahuan baru, dan sedikit banyak dapat mengubah cara pandang kita.
Bagi yang berdompet tebal mengenyam pendidikan di negeri orang dengan biaya pendidikan yang mahal bukan masalah. Sebaliknya, bagi mereka yang dompetnya tidak terlalu tebal, beasiswa adalah salah satu carannya. Ya, melanjutkan studi ke negeri Paman Sam menjadi salah satu resolusi yang ingin dicapai Meriza Lestari di 2014, yakni mengikuti program Global Undergraduate Exchange dan terpilih sebagai Ugraders.
Ugraders adalah sebutan bagi peserta terpilih pada program yang merupakan program pertukaran mahasiswa Indonesia. Global Undergraduate Exchange atau biasa di singkat Global UGRAD adalah program dari US Department of State sebagai sponsor utama plus yang dimanage oleh World Learning di Washington DC yang mengurus segala keperluan kita di Amerika dan yang memilih kita sebagai grantee.
Sebelum terpilih ke Amerika, masing-masing applicant di manage oleh US embassy di negaranya atau oleh Institusi yang mengatur beasiswa fulbright di beberapa negara seperti di Indonesia yang di kelola oleh AMINEF (American-Indonesian Exchange Foundation). Beasiswa ini akan memberikan pengalaman untuk belajar di berbagai universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat selama satu semester atau dua semester (satu tahun akademik) plus English Intensive up to 3 months bagi beberapa grantees.
Setelah mengetahui adanya program ini dan mempelajari persyaratannya, Meiriza pun berusaha untuk memenuhi persyaratan yang ada. Di antaranya memenuhi score TOEFL tertentu, berusaha aktif di organisasi dan tentunya dengan misi membawa setidaknya sedikit perubahan ke arah yang lebih baik bagi Indonesia. Dengan tetap menjalankan peran sebagai mahasiswa yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik tapi juga dalam bidang non-akademik.
Untuk seleksinya sendiri dilakukan secara bertahap. Pertama adalah lulus essay, yaitu aplikasi yang kita kirimkan termasuk formulir, essay dan kelengkapan lainnya di anggap layak. Jika lulus maka akan melaju ke tahap selanjutnya yaitu sesi wawancara yang biasanya di lakukan di kantor AMINEF di Jakarta dengan pewawancara yang kompetibel di bidangnya. Selanjutnya tes Internet Based Test (TOEFL-IBT) dan akhirnya pengumuman final.
"Semoga yang Maha Kuasa mengizinkan saya untuk menjalani semua tahapan yang ada dan memberikan kesemapatan pada saya untuk membuka pintu gerbang negeri paman sam," harap Meiriza dalam doanya. (mar)
Penulis
Meriza Lestari
Salatiga, merixxx@gmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Bagi yang berdompet tebal mengenyam pendidikan di negeri orang dengan biaya pendidikan yang mahal bukan masalah. Sebaliknya, bagi mereka yang dompetnya tidak terlalu tebal, beasiswa adalah salah satu carannya. Ya, melanjutkan studi ke negeri Paman Sam menjadi salah satu resolusi yang ingin dicapai Meriza Lestari di 2014, yakni mengikuti program Global Undergraduate Exchange dan terpilih sebagai Ugraders.
Ugraders adalah sebutan bagi peserta terpilih pada program yang merupakan program pertukaran mahasiswa Indonesia. Global Undergraduate Exchange atau biasa di singkat Global UGRAD adalah program dari US Department of State sebagai sponsor utama plus yang dimanage oleh World Learning di Washington DC yang mengurus segala keperluan kita di Amerika dan yang memilih kita sebagai grantee.
Sebelum terpilih ke Amerika, masing-masing applicant di manage oleh US embassy di negaranya atau oleh Institusi yang mengatur beasiswa fulbright di beberapa negara seperti di Indonesia yang di kelola oleh AMINEF (American-Indonesian Exchange Foundation). Beasiswa ini akan memberikan pengalaman untuk belajar di berbagai universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat selama satu semester atau dua semester (satu tahun akademik) plus English Intensive up to 3 months bagi beberapa grantees.
Setelah mengetahui adanya program ini dan mempelajari persyaratannya, Meiriza pun berusaha untuk memenuhi persyaratan yang ada. Di antaranya memenuhi score TOEFL tertentu, berusaha aktif di organisasi dan tentunya dengan misi membawa setidaknya sedikit perubahan ke arah yang lebih baik bagi Indonesia. Dengan tetap menjalankan peran sebagai mahasiswa yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik tapi juga dalam bidang non-akademik.
Untuk seleksinya sendiri dilakukan secara bertahap. Pertama adalah lulus essay, yaitu aplikasi yang kita kirimkan termasuk formulir, essay dan kelengkapan lainnya di anggap layak. Jika lulus maka akan melaju ke tahap selanjutnya yaitu sesi wawancara yang biasanya di lakukan di kantor AMINEF di Jakarta dengan pewawancara yang kompetibel di bidangnya. Selanjutnya tes Internet Based Test (TOEFL-IBT) dan akhirnya pengumuman final.
"Semoga yang Maha Kuasa mengizinkan saya untuk menjalani semua tahapan yang ada dan memberikan kesemapatan pada saya untuk membuka pintu gerbang negeri paman sam," harap Meiriza dalam doanya. (mar)
Penulis
Meriza Lestari
Salatiga, merixxx@gmail.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.