Citizen6, Semarang: Kantin adalah tempat wajib yang harus ada dalam sebuah instansi pekerjaan ataupun pendidikan. Selain untuk tempat menyalurkan rasa lapar dan dahaga, kantin juga berfungsi untuk tempat santai.
Hal itu belum berlaku di dalam Kampus FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP). Di kampus ini belum tersedia kantin sehingga beberapa mahasiswa terkadang menumpang makan di kampus tetangga. Tetapi tidak adanya kantin di Kampus FISIP UNDIP justru mendorong mahasiswa mahasiswi kreatif FISIP UNDIP untuk mendirikan usaha. Mereka memanfaatkan peluang tersebut untuk mendirikan usaha kecil-kecilan. Berbagai kreasi anak FISIP dari mulai buatan sendiri atau sekadar beli kemudian dijual kembali (reseller) hanya untuk memenuhi keinginan mahasiswa-mahasiswi lain ketika rasa lapar dan dahaga setelah selesai kegiatan perkuliahan.
Salah satu handmade anak FISIP adalah J'Macaron. Makaroni buatan mahasiswi jurusan Komunikasi ini telah menjadi pemasok tetap di kampus. Usaha yang didirikan oleh Almira (18) sebagai kreatif utama dibantu oleh Jeffry (18) sebagai rekan usahanya. J'Macaron sendiri tidak hanya dijual di kampus FISIP tetapi juga ada di FPIK dan Psikologi UNDIP. J'Macaron memiliki menu andalan creamy bolognese dengan taburan keju dan harga yang terjangkau yaitu Rp 5 ribu.
Selain creamy bolognese ada juga rasa jagung abon sapi, dimana makaroni disajikan dengan taburan abon sapi. Omzet yang didapat oleh J'Macaroni tidak bisa dianggap remeh, dalam 1 hari J'Macaron mampu menjual 100 porsi. Maka omzet yang didapat dalam sehari adalah Rp 500 ribu.
"Alhamdulillah dari Rp 500 ribu itu punya untung bersih Rp 300 ribu. Ya lumayan sih buat beli pulsa sendiri," tutur Almira.
Almira pun merasa senang dengan respon baik dari konsumen-konsumennya tersebut. Tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, Almira juga berharap usahanya tersebut akan terus berjalan untuk memenuhi keinginan konsumennya dalam rasa lapar dan bisa menjadi usaha yang besar.
"Rasanya itu creamy, enak. Lumayan sih buat mengganjal perut," kata Ahmad Maulana ketika ditanya pendapatnya tentang J'Macaron tersebut.
Bagi kalian yang penasaran dengan sensasi J’Macaron bisa langsung ke Kampus FISIP UNDIP pada hari Senin-Jumat dan rasakan sensasinya. (mar)
Penulis
Arlin Endah, mahasiswi Universitas Diponegoro
Semarang, arl.enxxx@yahoo.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Hal itu belum berlaku di dalam Kampus FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP). Di kampus ini belum tersedia kantin sehingga beberapa mahasiswa terkadang menumpang makan di kampus tetangga. Tetapi tidak adanya kantin di Kampus FISIP UNDIP justru mendorong mahasiswa mahasiswi kreatif FISIP UNDIP untuk mendirikan usaha. Mereka memanfaatkan peluang tersebut untuk mendirikan usaha kecil-kecilan. Berbagai kreasi anak FISIP dari mulai buatan sendiri atau sekadar beli kemudian dijual kembali (reseller) hanya untuk memenuhi keinginan mahasiswa-mahasiswi lain ketika rasa lapar dan dahaga setelah selesai kegiatan perkuliahan.
Salah satu handmade anak FISIP adalah J'Macaron. Makaroni buatan mahasiswi jurusan Komunikasi ini telah menjadi pemasok tetap di kampus. Usaha yang didirikan oleh Almira (18) sebagai kreatif utama dibantu oleh Jeffry (18) sebagai rekan usahanya. J'Macaron sendiri tidak hanya dijual di kampus FISIP tetapi juga ada di FPIK dan Psikologi UNDIP. J'Macaron memiliki menu andalan creamy bolognese dengan taburan keju dan harga yang terjangkau yaitu Rp 5 ribu.
Selain creamy bolognese ada juga rasa jagung abon sapi, dimana makaroni disajikan dengan taburan abon sapi. Omzet yang didapat oleh J'Macaroni tidak bisa dianggap remeh, dalam 1 hari J'Macaron mampu menjual 100 porsi. Maka omzet yang didapat dalam sehari adalah Rp 500 ribu.
"Alhamdulillah dari Rp 500 ribu itu punya untung bersih Rp 300 ribu. Ya lumayan sih buat beli pulsa sendiri," tutur Almira.
Almira pun merasa senang dengan respon baik dari konsumen-konsumennya tersebut. Tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, Almira juga berharap usahanya tersebut akan terus berjalan untuk memenuhi keinginan konsumennya dalam rasa lapar dan bisa menjadi usaha yang besar.
"Rasanya itu creamy, enak. Lumayan sih buat mengganjal perut," kata Ahmad Maulana ketika ditanya pendapatnya tentang J'Macaron tersebut.
Bagi kalian yang penasaran dengan sensasi J’Macaron bisa langsung ke Kampus FISIP UNDIP pada hari Senin-Jumat dan rasakan sensasinya. (mar)
Penulis
Arlin Endah, mahasiswi Universitas Diponegoro
Semarang, arl.enxxx@yahoo.com
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.