Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengatakan, partainya akan menggagas terbentuknya lembaga khusus tabungan haji para calon jemaah haji Indonesia, jika partainya dipercaya memimpin pemerintahan pada 2014 mendatang.
"Kita bahas sertifikasi produk halal dan juga memberi sesuatu masukan. Bahwa kami berhendak apabila Gerindra diberi kepercayaan memimpin pemerintahan dengan membuat lembaga tabungan haji," kata Prabowo Subianto usai bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Menurut Prabowo, gagasan tersebut dibentuk karena Indonesia merupakan negara pengirim calon jamaah haji terbesar di dunia dan juga 90% rakyat Indonesia memeluk agama Islam. "Pada prinsipnya kita inginkan calon-calon haji tidak perlu menjual aset jika naik haji dan dapat mengelola tabungan hajinya dengan baik dan bermanfaat buat umat," ungkap Prabowo.
Prabowo menjelaskan, gagasan ini perlu dikonsultasikan kepada lembaga Islam yang ada di Indonesia, termasuk organisasi masyarakat berbasis Islam seperti NU dan Muhammadiyah. Sebab itu, kata dia, kunjungannya ke kantor PBNU ini untuk berkonsultasi terkait terbentuknya lembaga khusus tabungan haji. Dan NU mendukung gagasan Gerindra ini.
"NU mendukung gagasan ini, karena dapat mendukung kekuatan ekonomi Indonesia yang bermanfaat untuk bangsa," jelasnya.
Mantan Danjen Kopassus ini menuturkan, gagasan ini belum berbentuk sistem yang juga belum direncanakan. Sebab, tegas Prabowo, partainya perlu meminta dukungan kepada pihak yang berkompeten dalam hal masalah haji. Karena sebagai parpol harus sejalan dengan pandangan para pemimpin umat.
"Dalam waktu dekat, Gerindra akan minta waktu ke Muhammadiyah untuk berkonsultasi soal lembaga tabungan haji ini," tutur Prabowo.
Prabowo menambahkan, alasan Gerindra memprioritaskan berkonsultasi ke NU dan Muhammadiyah, karena kedua lembaga tersebut mewakili sebagian besar suara umat Islam yang ada di Indonesia. "Kami berkewajiban konsultasi karena kami sejalan dengan pandangan pemimpin-pemimpin umat," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, NU mendukung gagasan Gerindra untuk membentuk lembaga khusus tabungan haji di pemerintah. Sebab, kata dia, NU dan Gerindra sama-sama nasionalis dan memperjuangkan tegaknya 4 pilar kebangsaan. "4 pilar tidak bisa ditawar-tawar," tegas Said Aqil. (Rmn/Yus)
Baca juga:
Ingin Jadi Presiden RI, Prabowo Curhat ke Presiden IDB
"Kita bahas sertifikasi produk halal dan juga memberi sesuatu masukan. Bahwa kami berhendak apabila Gerindra diberi kepercayaan memimpin pemerintahan dengan membuat lembaga tabungan haji," kata Prabowo Subianto usai bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Menurut Prabowo, gagasan tersebut dibentuk karena Indonesia merupakan negara pengirim calon jamaah haji terbesar di dunia dan juga 90% rakyat Indonesia memeluk agama Islam. "Pada prinsipnya kita inginkan calon-calon haji tidak perlu menjual aset jika naik haji dan dapat mengelola tabungan hajinya dengan baik dan bermanfaat buat umat," ungkap Prabowo.
Prabowo menjelaskan, gagasan ini perlu dikonsultasikan kepada lembaga Islam yang ada di Indonesia, termasuk organisasi masyarakat berbasis Islam seperti NU dan Muhammadiyah. Sebab itu, kata dia, kunjungannya ke kantor PBNU ini untuk berkonsultasi terkait terbentuknya lembaga khusus tabungan haji. Dan NU mendukung gagasan Gerindra ini.
"NU mendukung gagasan ini, karena dapat mendukung kekuatan ekonomi Indonesia yang bermanfaat untuk bangsa," jelasnya.
Mantan Danjen Kopassus ini menuturkan, gagasan ini belum berbentuk sistem yang juga belum direncanakan. Sebab, tegas Prabowo, partainya perlu meminta dukungan kepada pihak yang berkompeten dalam hal masalah haji. Karena sebagai parpol harus sejalan dengan pandangan para pemimpin umat.
"Dalam waktu dekat, Gerindra akan minta waktu ke Muhammadiyah untuk berkonsultasi soal lembaga tabungan haji ini," tutur Prabowo.
Prabowo menambahkan, alasan Gerindra memprioritaskan berkonsultasi ke NU dan Muhammadiyah, karena kedua lembaga tersebut mewakili sebagian besar suara umat Islam yang ada di Indonesia. "Kami berkewajiban konsultasi karena kami sejalan dengan pandangan pemimpin-pemimpin umat," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, NU mendukung gagasan Gerindra untuk membentuk lembaga khusus tabungan haji di pemerintah. Sebab, kata dia, NU dan Gerindra sama-sama nasionalis dan memperjuangkan tegaknya 4 pilar kebangsaan. "4 pilar tidak bisa ditawar-tawar," tegas Said Aqil. (Rmn/Yus)
Baca juga:
Ingin Jadi Presiden RI, Prabowo Curhat ke Presiden IDB