Melonjaknya harga-harga keperluan rumah tangga hingga properti mulai mencekik kantong masyarakat Inggris. Namun sayang, lonjakan harga tersebut tidak disertai peningkatan pendapatan yang memadai. Sialnya, dampak lebih berat justru bakal dirasakan oleh kalangan masyarakat tua.
Penelitian terbaru dari badan pengamat keuangan, Instute for Fiscal Studies, memperlihatkan para pekerja berusia 40 tahun akan menghadapi tiga masalah keuangan besar yaitu, jumlah kenaikan gaji yang rendah, dana pensiun yang tidak memadai dan lonjakan harga properti.
Mengutip laman mirror.co.uk, Selasa (17/12/2013), masyarakat yang lahir pada periode 1960-1970-an kemungkinan besar akan menjadi generasi pertama yang hidup lebih miskin dari orangtuanya setelah pensiun. Pasalnya, meski telah memiliki dana pensiun, generasi tersebut masih bergantung pada warisan orangtua.
Melihat kasus di Inggris, banyak dari pekerja yang lahir di periode tersebut memiliki jumlah tabungan yang rendah. Akhirnya, kalangan masyarakat ini terpaksa menggantungkan kebutuhan hidupnya di masa tua dari warisan orangtua.
Kondisi ini sejalan dengan isi laporan lembaga keuangan tersebut yang menyebutkan, nasib ekonomi penduduk yang berusia 40 tahun ke atas akan sangat tergantung pada kekayaan orangtuanya.
Survei tersebut juga membuktikan hanya 28% dari orang-orang yang lahir di awal 1940-an memiliki warisan untuk anaknya. Tetapi untuk generasi yang lahir di tahun 1970-an, sebanyak 70% orangtua di Inggris meninggalkan harta warisan.
Meski memperoleh harta warisan dan dana pensiun, tetapi keuangan rumah tangga di Inggris tercatat mengalami hantaman dalam sepuluh tahun terakhir. Bagaimana tidak, secara keseluruhan, pendapatan penduduk hanya naik 0,1% dalam setahun.(Sis/Shd)
Penelitian terbaru dari badan pengamat keuangan, Instute for Fiscal Studies, memperlihatkan para pekerja berusia 40 tahun akan menghadapi tiga masalah keuangan besar yaitu, jumlah kenaikan gaji yang rendah, dana pensiun yang tidak memadai dan lonjakan harga properti.
Mengutip laman mirror.co.uk, Selasa (17/12/2013), masyarakat yang lahir pada periode 1960-1970-an kemungkinan besar akan menjadi generasi pertama yang hidup lebih miskin dari orangtuanya setelah pensiun. Pasalnya, meski telah memiliki dana pensiun, generasi tersebut masih bergantung pada warisan orangtua.
Melihat kasus di Inggris, banyak dari pekerja yang lahir di periode tersebut memiliki jumlah tabungan yang rendah. Akhirnya, kalangan masyarakat ini terpaksa menggantungkan kebutuhan hidupnya di masa tua dari warisan orangtua.
Kondisi ini sejalan dengan isi laporan lembaga keuangan tersebut yang menyebutkan, nasib ekonomi penduduk yang berusia 40 tahun ke atas akan sangat tergantung pada kekayaan orangtuanya.
Survei tersebut juga membuktikan hanya 28% dari orang-orang yang lahir di awal 1940-an memiliki warisan untuk anaknya. Tetapi untuk generasi yang lahir di tahun 1970-an, sebanyak 70% orangtua di Inggris meninggalkan harta warisan.
Meski memperoleh harta warisan dan dana pensiun, tetapi keuangan rumah tangga di Inggris tercatat mengalami hantaman dalam sepuluh tahun terakhir. Bagaimana tidak, secara keseluruhan, pendapatan penduduk hanya naik 0,1% dalam setahun.(Sis/Shd)