Setuju GBHN Dihidupkan, Prabowo: Agar Demokrasi Tak Carut Marut

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengaku sepakat jika GBHN dapat dihidupkan kembali setelah dihapus.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 17 Des 2013, 21:01 WIB
Wacana penghidupan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN) saat ini kerap disuarakan oleh para pemimpin partai politik. Selain Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyuarakan hal yang sama.

Prabowo mengaku sepakat, GBHN yang menjadi fundamental pembangunan nasional di era orde baru dibangkitkan kembali pada saat ini. Karena, GBHN bisa menjadi pedoman untuk menata demokrasi di Indonesia. GBHN telah dihapus dan digantikan dengan UU 25 Tahun 2004 yang mengatur tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

"Tugas daripada kita semua, GBHN setuju untuk dibangkitkan lagi untuk menata demokrasi agar tidak carut marut," kata Prabowo, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (17/12/2013).

Namun, Prabowo menjelaskan, untuk menghidupkan kembali GBHN tersebut, para penentu kebijakan di Indonesia harus merumuskan kembali yang baru. Sehingga, GBHN yang akan dihidupkan lagi itu tidak sama persis seperti pada era orde baru.

"GBHN yang saya maksud, kita harus cari formulanya dulu dan bentuk yang baik serupa seperti GBHN masa lalu itu," tandas Prabowo.

Wacana penghidupan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN) juga disuarakan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Mantan Panglima TNI itu menilai, GBHN yang pernah dipakai untuk dijadikan pedoman pemerintahan Presiden Soeharto dan Orde Barunya itu sangat positif.

Dia menyatakan, GBHN harus dibangkitkan kembali untuk menata sistem demokrasi Indonesia. Sehingga, masyarakat Indonesia tidak perlu mengadopsi sistem dan budaya demokrasi dari luar. (Adm/Mvi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya