PDIP Ingin `Rebut` Banten, Pengamat: Rano Karno Harus Berkeringat

Langkah PDIP untuk merebut suara Partai Golkar di Provinsi Banten tak akan berjalan mulus jika Rano Karno selaku kader PDIP tak bekerja.

oleh Riski Adam diperbarui 18 Des 2013, 03:56 WIB
Langkah PDIP merebut suara Partai Golkar di Provinsi Banten dengan memanfaatkan kasus yang menjerat Gubernur Banten yang juga kader Partai Golkar Ratu Atut Chosiyah sepertinya tak akan berjalan mulus tanpa kerja keras Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang juga merupakan kader PDIP.

Rano Karno harus bekerja ekstra mencari simpati publik dalam memperjuangkan nasib dan harapan masyarakat Banten. Sehingga, dalam pemilu 2014 mendatang, masyarakat Banten yang pada pemilu lalu memilih Partai Golkar kini dapat beralih ke PDIP.  

"Tentunya, konstituen yang merupakan masa cair itu masih menunggu dan tidak ujug-ujug langsung beralih ke PDIP. Jadi menurut saya, Pak Rano berkeringatlah dulu dan menunjukkan apa yang belum dilakukan saat ini, serta melakukan sesuatu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," kata Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Lebih lanjut Siti mejelaskan, jika nantinya Gubernur Banten Ratu Atut ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diberhentikan dari jabatannya, secara otomatis Rano Karno selaku wakilnya akan naik menjadi Gubernur Banten. Pada saat itulah, Rano harus bisa menangkap harapan masyarakat Banten yang selama ini tak dijalankan sang gubernur.

"Karena kan saat ini dia hanya menjadi wakil dan tidak bisa muncul. kalaupun muncul itu dibatasi. Jadi, tidak ada hadiah tanpa keringat dan menunjukkan langkahnya serta bergerak menjadi magnet untuk mendapatkan dukungan rakyat dengan menangkap harapan masyarakat Banten saat ini," tukas Siti. (Adm/Rmn)

[Baca juga: Atut Tersangka, PDIP: Kesempatan Rano Karno Naikkan Suara]

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya