`Tamara Jalan Raya`, Artis Jalanan Semarang.

Sebut saja Tamara, seorang pria yang berperilaku seperti seorang wanita dan namanya sudah sangat fenomenal di Semarang.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2013, 09:50 WIB
Citizen6, Semarang: Sebut saja Tamara, seorang pria yang berperilaku seperti seorang wanita, baik dalam hal berpakaian, perilaku, dan dandanan atau biasa disebut dengan banci ini, namanya sudah sangat  fenomenal di Semarang.

Tamara (33) berasal dari Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Dirinya sudah menjadi banci selama 8 tahun. 4 tahun terakhir, Tamara berprofesi menjadi pengamen spesialis musik 80-90an. Dia mengamen dari satu titik ke titik yang lain, seperti angkringan, coffeshop, dan lain-lain. Niat dia mengamen untuk bisa bertemu banyak orang, syukur-syukur diapresiasi.

"Saya ingin bahagiakan orang dengan hal-hal kecil, kalo terganggu, tegur saya," kata Tamara.

Mengapa akhirnya ia memilih menjadi banci, cerita berawal setelah ia lulus SMA dan merintis usaha di bindang distribusi barang. Dua tahun kemudian, usahanya mengalami kebangkrutan. Hal ini membuatnya menjadi depresi dan hilang arah.

Awal pertemuan dengan Tamara, terjadi di sebuah angkringan di depan Universitas Diponegoro, Peleburan, Semarang.

"Pada malam itu, tiba-tiba datang seorang banci menghampiri kami. Awalnya kami merasa terganggu dengan keberadaannya, karena tiba-tiba datang langsung mencubit pipi saya dan meminta recehan," cerita Rufy Sancio.

Setelah itu dia mengajak kami mengobrol banyak hal. Dia menceritakan kalau dia mendapat semua ilmu itu dari jalanan. Dia mempunyai pendapat tentang "pengemis intelektual" yang dianggapnya mengganggu keberadaan pengamen biasa lainnya. Yang dia maksud pengamen intelektual adalah mahasiswa yang mengamen untuk mencukupi dana suatu acara.

"Mereka itu pendidikannya tinggi, secara ekonomi juga ya mayoritas didukung, kenapa mencari uang buat dana dengan cara negmen keroyokan dan minta rame-rame gitu," keluh Tamara.

"Kenapa nggak buat proposal yang diajuin ke perusahaan untuk minta sponsor?" tambahnya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Rufy pun hanya bisa menganggukan kepala. Karena ia sendiri tidak pernah mengamen seperti yang dimaksudkan.  Itulah sedikit celoteh ungkapan hati dari si artis jalanan Semarang, Tamara Jalan Raya, semoga bisa menjadi masukkan mahasiswa yang masih mengamen untuk keperluan dana usaha. (mar)

Penulis
Ardhia Nugraha
Semarang, rufy.sanxxx@yahoo.co.id

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya