Satu dari 200 Wanita Hamil Tanpa Hubungan Seks

Satu dari 200 wanita mengaku hamil tanpa melakukan hubungan seksual. Dan itu juga bukan dengan bantuan teknologi.

oleh Melly Febrida diperbarui 19 Des 2013, 12:30 WIB
Satu dari 200 wanita mengaku hamil tanpa melakukan hubungan seksual. Itu semua terungkap dari penelitian yang dilakukan para ilmuwan di University of North Carolina di Chapel Hill, Amerika Serikat.

Sebuah analisa dari survei populasi nasional terhadap 7.870 remaja Amerika dan wanita dewasa dan yang masih muda di tahun 1995, 2008, dan 2009 menemukan satu setengah dari 1 persen wanita tak pernah berhubungan seks tapi hamil.

Dalam survei ini, para remaja ini ditanyakan sejarah hubungan vagina, riwayat kehamilan, dan penggunaan bantuan teknologi reproduksi, usia dan agama.

Laporan ini diterbitkan dalam British Journal of Medicine pada Desember seperti dikutip ABC, Kamis (19/12/2013).

"Kami sama sekali tak mencari kelahiran perawan," kata penulis penelitian Amy H Herring, seorang profesor biostatistik di UNC Gilling School of Global Health Public.

"Kami sedang menganalisis data untuk proyek terpisah, orang yang masih perawan ketika sudah dewasa. Tapi, kami terkejut menemukan beberapa dari mereka hamil. Setelah kami mengonfirmasi tak ada pemrograman yang salah, kami pikir ada beberapa faktor yang menarik," ujar Herring.

Menurut hasil survei, kelahiran ini tampak ajaib. Dari ribuan yang diwawancara, sekitar 0,5 persen mengaku hamil meski perawan dan bukan hasil fertilisasi in vitro. Para penulis juga mengatakan, temuan ini menunjukkan kebutuhan pendidikan seksual yang lebih baik.

"Kami menemukan (fenomena kelahiran perawan) umumnya terjadi pada wanita yang menandatangani perjanjian kesucian atau orangtuanya kurang berkomunikasi dengan anak-anaknya tentang seks dan kontrasepsi," ujar Herring.

Dalam penelitian ini, peneliti tak membuat satu kesimpulan. Ada banyak tantangan dalam mengumpulkan dan menganalisa data yang berpotensi sensitif. "Sebagai seorang ilmuwan, apa yang menarik bagi saya adalah ada banyak perbedaan yang bisa kita pelajari dari laporan," ujar Herring.

(Mel/*)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya