Lelang 7 Blok Migas, ESDM Cuma Bisa `Jual` Empat

Keempat WK migas yang laku tersebut adalah WK Bengara II, WK NE Sepanjang, WK Seringapatam I, WK Seringa Patam II.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Des 2013, 15:07 WIB
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan lelang tujuh Wilayah Kerja (WK) Migas konvensional Tahap II 2012 hanya berhasil melepas empat WK Migas kepada perusahaan peminat.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan, lelang WK Migas kembali dilakukan sebagai upaya pemerintah meningkatkan produksi migas. Diharapkan aktivitas lelang ini bisa meningkatkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Dalam lelang reguler WK migas tahap II Tahun 2012 pada 11 Oktober 2012 sampai 19 Feruari 2013, pemerintah menawarkan tujuh WK migas masing-masing WK Bengara II, WK NE Sepanjang, WK Seringapatam I, WK Seringa Patam II, WK West Asri, WK Masalima dan WK Wanapiri.

"Dari ketujuh Wilayah Kerja hanya empat yang laku," kata Edy di kantornya, Jakarta saat mengumumkan lelang WK Migas, Kamis (19/12/2013).

Keempat WK migas yang laku tersebut adalah  WK Bengara II, WK NE Sepanjang, WK Seringapatam I, WK Seringa Patam II. Tercatat sebanyak 19 bidang dokumen yang dibeli.

Sedangkan  berdasarkan hasil pembukaan, pemeriksaan dan penilaian akhir dokumen partisipasi lelang WK Migas reguler 2012 tahap II, ditetapkan dua pemenang.

Dua WK yang dimenangkan tersebut adalah Bengara II berlokasi di daratan dan lepas pantai Kalimantan Timur yang dimenangkan oleh PT Tansti Marjid Energi. Sementara WK Migas Seringpatam I yang berlokasi di lepas pantai Nusa Tenggra Timur dimenangkan PT Equator Energy.

Komitmen pasti eksplorasi dari dua pemenang lelang untuk tigas tahun masa eksplorasai berupa studi G&G sebesar US$ 1,35 juta, survei sesmik 2D sepanjang 1000 Kilometer, survei seismik 3D sebesar 400 Km persegi, dan pemboran enam sumur eksplorasi.

Total investasi komitmen eksplorasi dari kedua WK tersebut sebesar US$ 98,35 juta. Sedangkan bonus tandatangan yang diterima langsung oleh pemerintah sebesar US$ 3,5 juta.(Pew/Shd)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya