Sejumlah petani warga Desa Kubangpuji, Serang, Banten menyetorkan gabah usai panen kepada seorang pengepul, Rabu (7/3). Harga gabah di tingkat petani turun drastis dari Rp370 ribu kini hanya Rp320 ribu per kwintal yang menyebabkan pendapatan petani beerkurang karena harga pupuk dan obat tanaman serta ongkos buruh tani tetap tinggi. (Antarafoto)

Sejumlah petani warga Desa Kubangpuji, Serang, Banten menyetorkan gabah usai panen kepada seorang pengepul, Rabu (7/3). Harga gabah di tingkat petani turun drastis dari Rp370 ribu kini hanya Rp320 ribu per kwintal yang menyebabkan pendapatan petani beerkurang karena harga pupuk dan obat tanaman serta ongkos buruh tani tetap tinggi. (Antarafoto)

oleh agung.binarko diperbarui 07 Mar 2012, 15:13 WIB
120307bfoto-gabah-b.jpg
Sejumlah petani warga Desa Kubangpuji, Serang, Banten menyetorkan gabah usai panen kepada seorang pengepul, Rabu (7/3). Harga gabah di tingkat petani turun drastis dari Rp370 ribu kini hanya Rp320 ribu per kwintal yang menyebabkan pendapatan petani beerkurang karena harga pupuk dan obat tanaman serta ongkos buruh tani tetap tinggi. (Antarafoto)
Sejumlah petani warga Desa Kubangpuji, Serang, Banten menyetorkan gabah usai panen kepada seorang pengepul, Rabu (7/3). Harga gabah di tingkat petani turun drastis dari Rp370 ribu kini hanya Rp320 ribu per kwintal yang menyebabkan pendapatan petani beerkurang karena harga pupuk dan obat tanaman serta ongkos buruh tani tetap tinggi. (Antarafoto)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya