Chatib Basri: Pelemahan Rupiah Masih Terkendali

"Pelemahan nilai tukar rupiah masih dalam kadar relatif terkendali karena Bank Indonesia (BI) ada di pasarm" kata Menkeu Chatib Basri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Des 2013, 20:38 WIB
Pemerintah menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang sempat menembus Rp 12.246 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi tadi masih sangat terkendali. Sebab pasar sudah lebih dulu mengantisipasinya sejak enam bulan lalu ketika The Fed mengumumkan rencana pengurangan stimulus (tapering off).

Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, pihaknya selalu memonitor situasi pasar keuangan. Menurut dia, kondisi pasar keuangan hari ini masih sama dengan situasi sepekan terakhir.

"Pelemahan nilai tukar rupiah masih dalam kadar relatif terkendali karena Bank Indonesia (BI) ada di pasar. Sehingga kurs rupiah turun di bawah Rp 12.200. Kalau NDF tidak bisa diintervensi artinya dari sisi exchange rate, market bergerak sesuai dengan gerakan dari pasarnya," ujarnya di kantornya, Jumat (20/12/2013).

Di sisi lain, Chatib mengaku, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil terangkat 40 poin. Kondisi ini berbeda saat pengumuman tapering off kali pertama yang merontokkan indeks pasar modal sampai 200 poin, menghempas nilai tukar rupiah dan yield Surat Utang Negara (SUN).

Tak hanya rupiah, kata dia, nilai tukar mata uang negara lain seperi Jepang, Malaysia dan India mengalami depresiasi cukup parah akibat pengumuman tapering off.

"Tapi sekarang yield SUN sampai siang ini sudah turun karena pasar sudah price in sejak enam bulan lalu. Mereka sudah mempersiapkan dampaknya (tapering off). Pelemahan rupiah saat ini lebih kepada permintaan valuta asing yang tinggi," paparnya.

Meski begitu, Chatib bilang, bukan berarti pemerintah akan lepas tangan begitu saja mengingat tapering off akan memberikan imbas kepada pasar keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pemerintah, sambungnya, tetap akan memonitor perkembangan tapering off.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya