Kondisi Adit, bocah korban penganiayaan, mulai membaik. Bahkan Adit mendapatkan kunjungan istimewa dari seorang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Bocah itupun rela memecahkan celengannya hanya untuk membelikan mainan baru untuk Adit.
Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (22/12/2013), sejak maraknya pemberitaan tentang Adit yang dianiaya oleh orangtuanya, simpati muncul dari banyak kalangan masyarakat. Hingga Sabtu malam tadi, pengunjung terus berdatangan dari sejumlah daerah. Bahkan ada yang menempuh perjalan hingga 70 kilometer ke tempat Adit dirawat.
Namun pihak rumah sakit terpaksa membatasi setiap pengunjung yang ingin menjenguk, dan harus rela bergantian untuk masuk melihat Adit. Yang mengharukan, dari banyaknya pengunjung dan rata-rata masih sebaya dengan Adit.
Salah satu bocah, bernama Khaisar, mengaku datang menjenguk Adit lantaran merasa iba. Ia rela memecahkan celengannya untuk membelikan Adit mainan baru berupa mobil mobilan dan kertas gambar mewarnai.
Khaisar tersentuh, mendengar berita tentang Adit dari orangtuanya, dan meminta diantarkan menemui Adit di Rumah Sakit. Adit dan Khaisar kemudian bermain bersama seakan keduanya telah lama saling kenal.
Sejauh ini kondisi Adit mulai membaik, infus di tubuhnya mulai dilepas, dan secara psikis Adit mulai berani berinteraksi dengan orang lain. (Edo/Mvi)
Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (22/12/2013), sejak maraknya pemberitaan tentang Adit yang dianiaya oleh orangtuanya, simpati muncul dari banyak kalangan masyarakat. Hingga Sabtu malam tadi, pengunjung terus berdatangan dari sejumlah daerah. Bahkan ada yang menempuh perjalan hingga 70 kilometer ke tempat Adit dirawat.
Namun pihak rumah sakit terpaksa membatasi setiap pengunjung yang ingin menjenguk, dan harus rela bergantian untuk masuk melihat Adit. Yang mengharukan, dari banyaknya pengunjung dan rata-rata masih sebaya dengan Adit.
Salah satu bocah, bernama Khaisar, mengaku datang menjenguk Adit lantaran merasa iba. Ia rela memecahkan celengannya untuk membelikan Adit mainan baru berupa mobil mobilan dan kertas gambar mewarnai.
Khaisar tersentuh, mendengar berita tentang Adit dari orangtuanya, dan meminta diantarkan menemui Adit di Rumah Sakit. Adit dan Khaisar kemudian bermain bersama seakan keduanya telah lama saling kenal.
Sejauh ini kondisi Adit mulai membaik, infus di tubuhnya mulai dilepas, dan secara psikis Adit mulai berani berinteraksi dengan orang lain. (Edo/Mvi)