[VIDEO] Kegigihan Sri Soelarmi, Pendiri SLB Frobel Montessori

Berkat kegigihan vincentius dan Sri anak-anak berkebutuhan khusus dapat menikmati pendidikan dan kasih sayang untuk meraih cita-cita.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Des 2013, 14:43 WIB
Suasana riang dan ceria anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Frobel Montessori, Condet, Jakarta Timur, mengikuti kegiatan sehari-hari begitu terasa. Selain belajar pelajaran sekolah umum, mereka juga belajar berbagai keterampilan mulai dari menjahit, menari hingga mengoperasikan komputer.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, (22/12/2013), kegiatan belajar di SLB Frobel Montessori, Condet, Jakarta Timur, diisi dengan berbagai macam kegiatan. Meski memiliki keterbatasan fisik, semangat mereka untuk belajar juga membuat 13 guru yang membimbing 90 anak didik tetap bersemangat.

"Saya senang sekolah disini bisa belajar dan banyak teman," kata siswa Muhammad Ali.

SLB Frobel Montessori berdiri berkat jasa sepasang suami istri dari Tulungagung, Jawa Timur, Vincentius Soenoedigdo dan Yuliana Sri Soelarmi. Bertahun-tahun lalu, keduanya sedih dan bingung karena 3 dari 7 anak mereka bisu dan tuli. Walau sempat bergulat dalam hati, keduanya akhirnya ikhlas. Bahkan mereka memutuskan untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus lainnya.

"Suami saya bilang gini 'Heru dan Ida sama temannya kok banyak ya. Nanti kalau saya pensiun kita dirikan SLB saja karena anak kita cacat semua'," kata Sri Soelarmi menirukan ucapan mendiang suaminya Vincentius.

Tanpa ragu, Vincentius dan Sri sederhana menjual harta benda mereka lalu pindah ke Jakarta, 1982 lalu. Mereka pun mendirikan SLB yang diberi nama Frobel Montessori berasal yang merupakan nama 2 tokoh pendidikan dari Jerman dan Italia.

Semula mereka hanya memiliki 13 murid dan selanjutnya sejumlah orang tua datang mempercayakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus mereka. Anak-anak tersebut dilatih pendidikan akademis dan mental. Mereka pun tak segan membersihkan kamar mereka sendiri.

Namun dalam perjalanannya, Sri diterpa cobaan. Pada 1994, suaminya meninggal dunia. Tinggallah Sri Soelarmi yang biasa disapa Bu Sunu. Namun, Sri tidak mau larut dalam kesedihan ia pun membaktikan tenaganya untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

"Ya (operasionalnya) pakai uang pribadi semua tapi hati saya senang. Tuhan pasti mengatur, memberi gitu saja. Mulai 2002 Depsos mulai bantu. Siswa-ssiwa pun belajar gratis di SLB ini," imbuh Sri.

Meski beragama Katolik namun Sri tidak hanya menerima anak yang didik yang satu agama. "Agama apa pun nggak saya bedakan. Saya terima misalnya, ini orang kaya, menengah orang miskin saya terima semua," tandas Sri.

Selengkapnya Anda bisa menyaksikan sosok `Kegigihan Sri Soelarmi Pendiri SLB Frobel Montessori` melalui video di bawah ini. (Adi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya