Meski mengaku ikut memberi dukungan moral bagi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat akan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah gerobak dan warung warga tetap saja digusur aparat Satpol PP di Serang, Banten. Rini Sri Hendrawati (54) yang ikut berangkat ke Jakarta mengaku menyesal mendukung Atut.
"Saya nyesal berikan support kepada Bu Atut ke gedung KPK, Jumat kemarin. Kita mah nganter-nganter kemarin ke gedung KPK ngasih support Bu Atut. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin," kata Rini dengan emosi di Serang, Banten, Minggu (22/12/2013).
Gerobak jualan Rini biasa mangkal di Alun-alun Serang, Jl. Veteran. Bersama belasan gerobak dan warung lain, kini ia tak bisa lagi berjualan di sana. Rini berjualan rokok dan minuman ringan.
"Kita mah kasihan aja lihat Ibu, lihat suaminya meninggal. Memang ya setahu saya korupsi dan suap itu salah. Makanya kasihan Kita sih minta, tolong orang kecil dilihat sedikit aja," kata Rini sambil berteriak kepada petugas Satpol PP yang menggusur dagangannya.
Meski demikian, sejumlah petugas Satpol PP tidak peduli dengan ucapan Rini. Tetap melakukan penertiban. Dengan nada memelas, Rini minta waktu pada petugas.
Wanita yang merupakan warga asli Kaligandu, Kota Serang, ini mengaku bingung mencari tempat tinggal. "Rumah saya digusur, anak saya lima. Mau bagaimana cari makan kalau ke mana-mana diusir?" jelas Rini dengan nada memelas.
Menurutnya petugas tidak adil saat menggusur. "Ini banyak, kenapa hanya saya yang tidak boleh? Ke kita juga Satpol PP itu minta minum, makan, dan rokok juga," tutur Rini.
Menanggapi hal itu petugas Satpol PP Banten, R Hartono, berkilah pihaknya hanya menjalankan tugas.
"Kita mah serba salah. Perda nya sebenarnya tidak boleh, kita mah disuruh atasan. Atasan disuruh dewan. Kalau mau menyalahkan silakan salahkan ke pimpinan. Kita mah anak buah, orang kecil juga," ujar Hartono sambil menertibkan barang-barang pedagang. (Adi/Yus)
Baca Juga:
Ditahan KPK, Ratu Atut Kena Karma Gubernur Pertama Banten?
Ribka PDIP: Semoga Rano Karno Bukan `Bagian` dari Ratu Atut
Ribka PDIP: Rano Hadapi Rakyat Banten, Bukan Keluarga Si Doel
"Saya nyesal berikan support kepada Bu Atut ke gedung KPK, Jumat kemarin. Kita mah nganter-nganter kemarin ke gedung KPK ngasih support Bu Atut. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin," kata Rini dengan emosi di Serang, Banten, Minggu (22/12/2013).
Gerobak jualan Rini biasa mangkal di Alun-alun Serang, Jl. Veteran. Bersama belasan gerobak dan warung lain, kini ia tak bisa lagi berjualan di sana. Rini berjualan rokok dan minuman ringan.
"Kita mah kasihan aja lihat Ibu, lihat suaminya meninggal. Memang ya setahu saya korupsi dan suap itu salah. Makanya kasihan Kita sih minta, tolong orang kecil dilihat sedikit aja," kata Rini sambil berteriak kepada petugas Satpol PP yang menggusur dagangannya.
Meski demikian, sejumlah petugas Satpol PP tidak peduli dengan ucapan Rini. Tetap melakukan penertiban. Dengan nada memelas, Rini minta waktu pada petugas.
Wanita yang merupakan warga asli Kaligandu, Kota Serang, ini mengaku bingung mencari tempat tinggal. "Rumah saya digusur, anak saya lima. Mau bagaimana cari makan kalau ke mana-mana diusir?" jelas Rini dengan nada memelas.
Menurutnya petugas tidak adil saat menggusur. "Ini banyak, kenapa hanya saya yang tidak boleh? Ke kita juga Satpol PP itu minta minum, makan, dan rokok juga," tutur Rini.
Menanggapi hal itu petugas Satpol PP Banten, R Hartono, berkilah pihaknya hanya menjalankan tugas.
"Kita mah serba salah. Perda nya sebenarnya tidak boleh, kita mah disuruh atasan. Atasan disuruh dewan. Kalau mau menyalahkan silakan salahkan ke pimpinan. Kita mah anak buah, orang kecil juga," ujar Hartono sambil menertibkan barang-barang pedagang. (Adi/Yus)
Baca Juga:
Ditahan KPK, Ratu Atut Kena Karma Gubernur Pertama Banten?
Ribka PDIP: Semoga Rano Karno Bukan `Bagian` dari Ratu Atut
Ribka PDIP: Rano Hadapi Rakyat Banten, Bukan Keluarga Si Doel