Desember: Geger Kematian Mita Diran yang Kerja Non Stop 30 Jam

Berita kematian seorang gadis muda berprofesi sebagai copywriter di agency, Y&R Asia menghebohkan karena kerja 30 jam non stop

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 30 Des 2013, 06:00 WIB
Berita kematian seorang gadis muda berprofesi sebagai copywriter di agency, Y&R (Young & Rubicam) Asia karena 30 jam tidak tidur menggemparkan ranah Twitter Minggu sore 15 Desember 2013.

Gadis muda bernama Mita Diran ini dianggap bekerja tak kenal waktu karena masih aktif di kantor selama tiga hari tanpa tidur. Hal itu diketahui dari twitter terakhir yang ditulisnya pada pukul 05:47 PM Sabtu 14 Desember 2013.

Twitter terakhir Mita Diran tersebut berbunyi: "30 hours of working and still going strooong," tulis Mita melalui akun Twitternya, @mitdoq.

Sehari setelah menulis di Twitter tersebut, teman-teman di twitternya dikagetkan dengan kabar meninggalnya Mita Diran pada Minggu 15 Desember 2013.

Sebelum ramai di Twitter, kabar duka ini muncul untuk pertama kalinya di jejaring sosial Path, di mana sang ayah tiri, Yani Syahrial mengabarkan bahwa sang anak tumbang dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)

"Hi everyone, since last night and until now my daughter who is a copywriter in Y&R in coma in RSPP. Chances not very good. She collapsed after continuous working overtime for 3 days last night. Working over the limit. I have not slept since then," tulis Yani di Path-nya.

Di Twitter, disebutkan juga oleh teman-temannya bahwa selama bekerja ekstra itu gadis cantik berambut pendek ini sempat mengonsumsi minuman berenergi yang memiliki kafein tinggi.

Kabar meninggalnya Mita Diran dibenarkan oleh pihak Y&R Group Indonesia, tempat ia bekerja. Bahkan, demi menghormati Mita yang dikenal sebagai karyawati murah senyum dan ceria, pihak Y&R Group Indonesia meliburkan satu hari seluruh karyawannya, hanya untuk mengantarkan jenazah gadis cantik itu ke peristirahatan terakhir, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut pada Senin 16 Desember 2013 pukul 10:00 WIB.

"Tomorrow, December 16, we will close the office for the day to pay our last respects to Mita at her funeral at Jeruk Purut cemetery at 10 AM," tulis akun @yrindonesia.


Berita Mita Diran yang meninggal setelah kerja non stop 30 jam, jadi Kaleidoskop Kesehatan 2013 edisi bulan Desember seperti ditulis Senin (30/12/2013):



Sempat pamitan

Salah seorang sahabat dekat ayahanda Mita Diran, Handoko Hendroyono menuturkan bahwa sebelum Mita menghadap Tuhan Yang Maha Esa untuk selama-lamanya, gadis cantik itu sempat pulang ke rumah bertemu salah seorang kerabatnya dan berpamitan.

"Setelah 3 hari berturut-turut kerja, Mita sempat pulang ke rumah. Tapi, cuma mandi dan dia pergi lagi karena harus ketemu temannya dari Singapura," kata Handoko, Ketua Bidang Branding dan Advertising dari P3I, saat diwawancarai Health Liputan6.com, Senin 16 Desember.

Musibah itu terjadi pada saat Mita pamit untuk bertemu temannya itu. Sebab, belum ada beberapa jam Mita keluar rumah, orang rumah mendapatkan kabar bahwa Mita pingsan. Karena itu gadis aktif ini segera dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

"Setelah Mita pingsan, dibawa ke RSPP, dan koma. Tidak sampai 24 jam, Mita meninggal dunia," kata Handoko lagi. Keterangan Dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) yang menangani Mita saat itu menurut sang ayah kandung, Agung Nugroho menyebutkan, Mita meninggal setelah mendapat perawatan intensif selama kurang lebih 18 jam. "Kata dokter, Mita ada pendarahan otak karena kelelahan," terang Agung.

Menurut Handoko, kejadian ini sendiri terjadi pada Sabtu 14 Desember dan Mita meninggal dunia pada Minggu 15 Desember.

"Yang disesalkan ini, karena Mita tidak punya waktu untuk dirinya sendiri," kata Handoko menambahkan.

Menurut pria yang sehari-hari menghabiskan waktunya di OneComm Indonesia ini, Mita tidak memiliki riwayat kesehatan yang cukup gawat selain sempat menjalani operasi kista pada tahun 2012.


Keluarga tak mau tuntut perusahaan

Kedua ibunda Mita, Maya P. Sjahrial (ibu kandung) dan Rusi A. Nugroho (ibu tiri) mengatakan tidak berniat memperpanjang masalah kematian  putri mereka yang bernama lengkap Pradnya Paramita ini. Tuntutan itu dirasa percuma, karena Mita tak akan pernah kembali lagi.

"Kalau saya sih begini, kalau kami menuntut, memang Mita kembali lagi. Enggak, kan? Saya sendiri secara pribadi, bicara pada pihak tempat Mita bekerja," kata Rusi Nugroho, di Rumah Duka yang terletak di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Senin 16 Desember malam.

Dalam pembicaraan itu, terang Rusi, pihak Mita hanya berkeinginan jangan sampai terulang lagi seperti apa yang dialami buah hatinya. "SOP harus diterapkan dengan benar. Biarkanlah, sebab tenaga kita sudah terkuras habis dengan peristiwa ini," kata Rusi lirih.

Sedangkan menurut Maya, dirinya sendiri sudah cukup puas mengetahui banyak warga masyarakat yang peduli atas kasus yang menimpa anak gadisnya itu. Semua respons dan dukungan itu, dibaca langsung oleh Maya di jejaring sosial, Twitter.

"Tadi saya baca juga komentar di Twitter, banyak yang ngamuk, kan? Habis baca RT (re-tweet) -an di Twitter juga, ada yang bilang pembunuh. Sudahlah, saya rasa sudah cukup," kata Maya menambahkan.

Tentu keluarga Mita merasa kecewa dan sedih. Tapi, apa buah hatinya akan kembali bila ini dipidanakan? Itu yang dipikirkan oleh kedua ibu Mita. Keduanya sadar betul bahwa hal seperti ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada orang yang bekerja di dunia periklanan saja, di pekerjaan lainnya pun ada yang merasakan seperti ini.

"Tidak hanya di advertising saja, banyak tugas lainnya yang seperti ini. Contohnya, suami saya (ayah kandung Mita) yang bekerja di perusahaan besar, serta paman saya yang seorang CEO tambang, keduanya pun tidur enggak benar," kata Rusi.

"Memang, mesin saja digeber terus akan jebol, apalagi manusia. Kecewa dan sedih, pasti. Tapi mau apalagi? Untuk saat ini belum kepikiranlah (jalur pidana)," kata Rusi menekankan.


Kerap begadang

Sebagai seorang pekerja yang aktif dan rajin, Mita memang dikenal gila kerja. Kebiasaan bekerja hingga larut malam dibenarkan sang ayah, Agung Nugroho (58). Bahkan, belakangan Mita sering bekerja di luar batas waktu dan semakin rutin dilakukannya.  Padahal, selama Mita tinggal di Malaysia pekerjaannya relatif lebih teratur.

"Yang saya tahu dia (Mita) kerja lembur berapa hari ini. Dan saya nggak tau berapa lama pastinya dan itu intens terjadi sama Mita," kata Agung Nugroho di rumah duka, Bintaro, Jakarta, Selasa 17 Desember.

Namun, menurut Agung, Mita masih menyempatkan diri pulang ke rumah. Meski begitu, ia menyayangkan putri kesayangannya itu meninggal akibat kelelahan.

"Tiap hari pulang kok. Kalau bisa lihat saja absen di kantornya. Kan ketahuan di situ, berangkat dan pulang jam berapa," ujar Agung.

Dan Mita pun, kata Agung selama ini tak pernah mengeluhkan tentang pekerjaan yang dilakoninya.


Berencana ke Nepal

Mita Diran semasa hidupnya dikenal sebagai anak yang doyan `jalan`. Bahkan, rencananya Februari 2014 Mita bakal melakukan perjalanan ke Nepal, India.

"Kalau untuk travelling sendiri, Mita berencana ke Nepal," kata Ibu Kandung Mita, Maya P. Sjahrial, saat berbincang dengan Health Liputan6.com di Kediamannya di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Senin 16 Desember.

Di mata Maya, anak gadisnya itu merupakan sosok anak yang sangat menyukai petualangan dan pelisiran ke beberapa tempat yang dianggapnya unik. Hobi seperti ini, sudah terlihat sewaktu Mita kuliah dan bekerja di Malaysia, beberapa tahun silam.

"Dia itu suka travelling ke tempat yang menyimpan keunikan. Nepal mungkin seperti itu. Selain itu, Mita juga merupakan orang sangat adventurer. Segala hal yang dianggap unik dan menarik keingintahuannya, pasti dia mau ke sana," kata Maya.

"Pokoknya ke tempat yang mengundang keingintahuannya yang besar, pasti akan didatangi Mita," kata Maya menekankan.


Media luar negeri memberitakan

Kabar berita meninggalnya Mita juga diwartakan media negeri tetangga, Malaysia. Malaysian Digest melaporkan kabar meninggalnya Mita Diran lewat artikel bertajuk 'Working in Advertising Can Kill You'. Disebutkan, Mita Diran menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami koma akibat kerja selama 30 jam.

"Mita Diran punya kedekatan dengan Malaysia. Karena ia pernah bersekolah dan bekerja di sini," tulis Malaysian Digest, yang dikutip Liputan6.com, Selasa 17 Desember.

Media Negeri Jiran juga menyebutkan, kematian Mita bisa menjadi peringatan bagi para karyawan yang bekerja melebihi batas waktu istirahat. Perusahaan dan karyawan harus lebih memerhatikan kesehatan. Sehingga kejadian yang menimpa copywriter berusia 27 tahun itu tidak terulang lagi.

"Harus diperhatikan juga kesehatan dibanding mengejar untung dan pundi uang," tulis Malaysian Digest.

Portal berita khusus periklanan Amerika Serikat, Ad Age Global juga menuliskan kisah Mita Dilan. Dalam artikel berjudul 'Y&R Copywriter in Indonesia Dies After Tweet About Overwork', media tersebut menulis hal serupa pernah terjadi pada seorang pekerja di Beijing, bernama Gabriel Li.

"Gabriel Li terkena serangan jantung saat sedang bekerja di depan komputer. Laporan menyebut ia meninggal karena terlalu lama bekerja," tulis Ad Age Global.

Kematian Mita Diran telah menghebohkan jagat maya. Tidak hanya dunia maya di Indonesia, tapi juga dunia. Banyak pengguna jejaring sosial yang prihatin atas meninggalnya gadis tersebut.

"Ini bisa menjadi intropeksi bagi perusahaan yang memberikan tekanan deadline kerja yang sangat pendek pada karyawannya," sebut Ad Age Global.

Laporan tentang Mita Diran juga dimuat dalam media khusus berita hiburan Korea Selatan, Kpopstarz, dengan judul 'Copywriter Dies From Too Much Work; Energy Drink Also Contributed To Her Death'.

"Bekerja lembur memang bisa menghasilkan lebih banyak uang. Tapi bisa berdampak buruk pada kesehatan atau bahkan mengancam nyawa Anda," tulis Kpopstarz.

Media Inggris pun tak ketinggalan memberitakan kabar ini. Dailymail.co.uk dengan judul "Copywriter dies after tweeting about working 30 hours and energy drinks blamed" sempat memberitakan kasua ini. Judul lain Step-father of copywriter who died after tweeting about working 30 hours straight DEFENDS her industry, saying: 'Long hours are expected' juga dibuat.

Sementara itu New York Times, media dari Amerika juga tak mau lepas. Dengan judul After Death, Indonesian Ad Industry Scrutinized pemberitaan tentang Mita di negeri Paman Sam makin meluas.


Tubuh butuh istirahat

Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga Ketua PAPDI Jaya Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, menyebutkan hikmah di balik kepergian Mita Diran bahwa tubuh juga perlu istirahat.

Menurut Dr. Ari, kita jangan tertipu dengan perasaan dan semangat. Kuat secara psikis belum tentu kuat secara fisik. Bicara soal manajemen waktu, kita selalu diminta untuk mengatur waktu agar tetap hidup sehat. Secara umum waktu 24 jam sebaiknya dibagi 3, 8 jam untuk bekerja keras, 8 jam untuk bekerja ringan dan 8 jam untuk tidur.

Kenyataanmnya, waktu ini bisa bergeser sesuai kebutuhan. Misalnya tidur hanya 6 jam, bekerja keras 10 jam. Namun, jika bergesernya terlalu ekstrim misalnya 24 jam bahkan 30 jam tidak tidur, pasti kondisi ini akan mengganggu keseimbangan tubuh.

Kenapa kita perlu istirahat dan tidur? Tubuh manusia bukan mesin, perlu istirahat dan harus diberi kesempatan regenerasi. Tubuh harus diberi kesempatan untuk memperbaiki jaringan yang mengalami kerusakan. Apabila kondisi ini tidak terjaga pasti akan terjadi gangguan. Apalagi ada suplemen yang dikonsumsi untuk mempertahankan semangat agar tetap ”alert” atau melek.


Dampak buruk kelelahan

Kerja tubuh ada batasnya. Jika terus dipaksa untuk beraktivitas, tubuh akan kelelahan. Dampak kelelahan ini berupa gangguan kesehatan umum, kambuhnya berbagai penyakit kronis dan menurunnya daya tahan tubuh. Kelelahan serta stres yang tinggi juga sangat mengganggu proses metabolisme dan hormon tubuh.

Kelelahan terjadi karena dipaksanya fisik dan mental untuk bekerja terus-menerus tanpa istirahat cukup. Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat seperti bising, suhu ruangan yang panas, serta asap rokok dalam ruangan memperburuk kelelahan yang terjadi.

Dampak kelelahan ini dapat berakibat serius dan akan makin buruk jika seseorang yang kurang tidur istirahat tetap mengonsumsi rokok terus-menerus disertai konsumsi suplemen dan minuman berenergi yang umumnya mengandung ginseng dan kafein.

Kafein memang bisa membuat kita tetap `bangun`, tetapi juga mempunyai efek samping ke jantung. Penggunaan kafein yang tinggi bisa membuat jantung berdebar-debar, tekanan darah meninggi. Asam lambung juga bisa meningkat. Kafein juga memicu buang air kecil yang berlebihan sehingga membuat kita kekurangan cairan (dehidrasi). Apalagi jika kita bekerja di ruangan dengan AC, cenderung kita tidak haus dan kurang minum.

Jadi, menurut saya, tidak bijaksana kalau memaksa tubuh bekerja dengan konsumsi suplemen yang mengandung kafein dan karbohidrat.

Kelelahan berhubungan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem jantung, dan pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak serta penurunan daya tahan tubuh. Apalagi pada seseorang yang memang sudah mempunyai masalah pada sistem pembuluh darahnya baik di otak maupun di jantung.

Kelelahan yang `sangat`disertai konsumsi suplemen yang mengandung kafein dapat memicu pecahnya pembuluh darah di otak apalagi yang kebetulan sudah ada kelainan pembuluh darah otak yang tidak terdeteksi sebelumnya.


Kenali alarm tubuh untuk beristirahat

Jika kita identifikasi, beberapa hal bisa memicu kelelahan. Antara lain, kerja yang terus menerus dalam beberapa hari terakhir disertai kurang tidur bahkan tidak tidur, waktu kerja yang terus menerus tanpa henti untuk mencapai deadline yang telah ditentukan. Apalagi untuk mencapai target kerja tersebut, harus bekerja sampai larut malam sehingga kondisi memperparah kelelahan. Pada umumnya makan juga tidak teratur. Ini semua akan memperburuk kelelahan yang terjadi.

Gangguan pencernaan merupakan hal utama yang terjadi jika seseorang mengalami kelelahan. Keluhan pencernaan yang timbul antara lain nafsu makan berkurang. Hal ini akan memperparah kondisi fisik yang sedang mengalami kelelahan tersebut. Mual bahkan muntah serta nyeri di uluhati juga bisa terjadi.

Mereka yang mengalami kelelahan sebenarnya sudah tidak konsentrasi dan bekerja dengan baik. Selain itu emosi juga menjadi tinggi. Mereka yang kurang tidur mudah mengalami vertigo (pusing tujuh keliling) atau migren (sakit kepala hanya satu sisi). Kecelakaan lalu lintas sering terjadi pada pengendara yang sedang mengalami kelelahan tersebut.

Berbagai penyakit kronis dapat menjadi kambuh jika seseorang mengalami kelelahan antara lain sakit maag, gangguan kejiwaan, asma, kencing manis (Diabetes Mellitus), hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

Kelelahan fisik dan psikis juga akan memperburuk daya tahan tubuh. Mereka akan mudah terkena infeksi virus seperti virus flu, mudah terjadi infeksi usus berupa diare mereka juga rentan terkena infeksi virus hepatitis, deman thypoid dan virus demam berdarah.

Apabila sudah ditemukan adanya gangguan kesehatan seperti mual muntah dan sakit kepala serta nyeri dada, ini merupakan peringatan agar kita berhenti beraktivitas dan berisitirahat. Keluhan ini biasanya akan tertutupi jika kita mengonsumsi suplemen. Tentu ini akan membahayakan kesehatan.

Makan dan minum juga harus tetap diperhatikan. Tetap memperhatikan waktu makan minimal tiap 6 jam, sebaiknya di sela waktu makan ada makanan yang dikonsumsi terutama makanan sehat yang tidak mengandung cokelat, keju, berlemak dan mengurangi goreng-gorengan.

Minum air putih harus tetap dipertahankan sebanyak minimal 2 liter per hari. Lebih banyak menonsumsi buah dan sayur-sayuran. Di waktu antara makan baik juga untuk selalu menonsumsi buah. Kurangi mengisap rokok, minuman bersoda, minum kopi jangan berlebih-lebihan. Maksimal 2 gelas sehari. Suplemen yang mengandung kafein sebaiknya dihindari, karena sebenarnya yang dibutuhkan tubuh saat itu adalah istirahat.

Dengan memperhatikan hal-hal ini dan mengantisipasi kemungkinan kelelahan yang terjadi serta dampak kelelahan tersebut, mudah-mudahan kita bisa selalu produktif untuk sesama. (Abd/Igw)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya