Sejak resmi dipilih menjadi CEO BlackBerry, John Chen mulai membuat keputusan dan langkah strategis. Ini termasuk merumahkan sejumlah petinggi perusahaan hingga menghapus agenda dua konferensi besar yang rutin diadakan perusahaan setiap tahun.
Chen pun berusaha untuk mengembalikan perusahaan ke core bisnis sebelumnya yakni fokus pada pasar enterprise. Pasar enterprise high-end akan menjadi target utama perusahaan yang sempat dilaporkan akan ditutup ini.
Seiring dengan keputusan tersebut, BlackBerry pun diketahui mulai mencapai kesepakatan dengen perusahaan manufaktur asal Taiwan Foxconn untuk memproduksi smartphone dengan kode nama 'Jakarta'. Perusahaan pun kabarnya memutuskan untuk membatalkan dua handset yang sebelumnya tengah dalam proses pengembangan.
Menurut yang dilansir Phone Arena, dua perangkat yang dikembangkan di era kepemimpinan mantan CEO Thorstein Heins yang mengusung kode nama Kopi dan Cafe pun disinyalir batal dirilis.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian yang semakin besar, seperti yang dialami BlackBerry sepanjang tahun 2013.
Salah seorang sumber terdekat perusahaan mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa kedua handset yang rencananya ditujukan untuk pasar negara berkembang itu tidak diketahui kapan akan diluncurkan, sehingga keputusan untuk membatalkan dianggap sebagai pilihan tepat.
Selain Cafe dan Kopi, sumber yang sama juga mengabarkan bahwa perusahaan yang bermarkas di Waterloo ini juga tengah menyiapkan dua smartphone baru untuk segmen high-end.
Kedua smartphone yang mengusung kode nama Ontario dan Windermere kabarnya tidak masuk dalam daftar perangat yang batal dirilis. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika keduanya akan tetap dikembangkan dan diluncurkan secara resmi oleh BlackBerry. (vin/dew)
Baca juga:
Untuk Pertama Kalinya, BlackBerry Batalkan Dua Acara Besar
Merugi, BlackBerry Jual 5 Gedung Perusahaan
Smartphone Murah BlackBerry Akan Bernama 'Jakarta'
Perusahaan Rugi, Karyawan BlackBerry Disuruh Liburan
Advertisement