Merpati Terancam Tutup, Pegawai Kembali Tuntut Pergantian Direksi

"Apa yang dilakukan sekarang itu jajaran direksi sekarang sedang sibuk menggarap business plan Merpati, tidak memikirkan hak kita,"

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Des 2013, 14:15 WIB
Di tengah ancaman penutupan usaha, manajemen maskapai penerbangan pemerintah PT Merpati Nusantara Airlines harus menghadapi persoalan internal. Masalah muncul ketika para pekerja Merpati kembali menuntut pergantian direksi perusahaan.

Para pegawai menganggap direksi yang menjabat saat ini dinilai tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya baik untuk membangkitkan Merpati maupun mensejahterakan karyawannya.

"Kami meminta, memohon kepada Bapak Presiden RI, Bapak Menteri Keuangan RI, melalui Bapak Menteri BUMN untuk mengganti seluruh jajaran Direksi Merpati, dengan nyata-nyata tak mampu mengurus Merpati, memahami masalah Merpati," ungkap Ketua Mumum Forum Pegawai Merpati Sudiyarto di Kantor Pusat Merpati, Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Sudiyarto menuding para direksi Merpati kurang memiliki kemampuan negosiasi dan lobi baik dengan jajaran pemerintah maupun legislatif. Tak hanya itu, para pegawai juga menuding direksi tidak memiliki banyak jaringan yang terkait dengan investor.

Sekretaris Jendral Forum Pegawai Merpati Ery Wardhana menambahkan tuntutan para pegawai tersebut juga didasarkan atas hak dari pegawai yang tidak dipenuhi mulai dari gaji, uang transport hingga sisa Tunjangan Hari Raya (THR).

"Desember ada 3 hak yang seharusnya dibayarkan, uang makan trasnport dan uang jam terbang. Tanggal 17 harusnya ada dibayarkan sisa THR, tanggal 26 harusnya gaji dibayarkan, tapi ketiga itu sampai sekarang belum jelas kepastiannya," kata Ery.

Ery menjelaskan para karyawan juga kecewa dengan jajaran direksi karena dianggap lebih mementingkan upayanya menggarap rencana bisnis perusahaan kedepan. Rencana bisnis ini rencananya akan dipresentasikan ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam waktu dekat ini.

"Apa yang dilakukan sekarang itu jajaran direksi sekarang sedang sibuk menggarap business plan Merpati, tidak memikirkan hak kita," jelas Ery.

Seperti diketahui, Merpati Nusantara diminta untuk menyerahkan rencana bisnis perusahaan sebagai bahan pertimbangan upaya penyelamatan dari kemungkinan penutupan. Menteri BUMN Dahlan Iskan bahkan menilai penutupan Merpati merupakan jalan terbaik. (Yas/Shd)


Baca Juga:

1. 15 Perusahaan Berniat Selamatkan Merpati

2. Dahlan Iskan Berniat Jual Merpati Nusantara

3. Merpati Dulu Pernah Ditawar Setiawan Djodi

4. Ini Dia Kondisi Sebenarnya Merpati Nusantara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya