Manajer Manchester City Manuel Pellegrini merasa kesepian di Manchester. Namun demikian ia menegaskan rasa sepi ini bagian dari pengorbanan untuk meraih kesuksesan di karier profesional.
"Di profesi ini, lebih baik sendiri. Sangat sulit bisa bertahan lama di luar negeri. Pelatih-pelatih dari Argentina biasanya hanya bisa bertahan tiga tahun di Eropa," kata Pellegrini dalam wawancara dengan media Chile, La Fabrica Kamis 26 Desember.
Pellegrini membangun karier sebagai manajer dalam 10 tahun terakhir di Eropa, sementara keluarganya memilih tetap di Chile. Pellegrini melatih Villareal, Real Madrid, dan Malaga sebelum berlabuh ke Etihad Stadium.
"Ada pengorbanan pribadi dan keluarga, tapi di sisi lain ada sisi kemanfaatan untuk karier saya. Tiga anak saya sudah beranjak dewasa, mereka lebih mandiri, dan mereka juga sangat dekat satu sama lain," ungkap pria berusia 60 tahun ini.
Ia mengatakan sebenarnya ingin membawa keluarga ke Eropa tapi pekerjaan istrinya tidak bisa ditinggal. Sementara anak pertamanya harus mundur dari fakultas kedokteran di Chile kalau ingin pindah ke Eropa.
Pellegrini biasanya pulang ke Chile bila jadwal pertandingan memungkinkan untuk bertemu mereka. Jika ia rindu keluarga sementara jadwal kompetisi tengah padat, ia akan menyibukkan diri dengan bekerja.
"Ini jenis pekerjaan yang sangat berat. Banyak yang perkawinannya hancur. Saya beruntung punya istri dan keluarga yang sangat mendukung karier saya," katanya. (Vin)
Baca Juga:
11 Kemenangan Beruntun MU di Laga Boxing Day
Kilas 2013: Dominasi Bayern Muenchen dan Munculnya Erick Thohir
Di Hari Ulang Tahun, Ramsey Justru dapat Hadiah Cedera
"Di profesi ini, lebih baik sendiri. Sangat sulit bisa bertahan lama di luar negeri. Pelatih-pelatih dari Argentina biasanya hanya bisa bertahan tiga tahun di Eropa," kata Pellegrini dalam wawancara dengan media Chile, La Fabrica Kamis 26 Desember.
Pellegrini membangun karier sebagai manajer dalam 10 tahun terakhir di Eropa, sementara keluarganya memilih tetap di Chile. Pellegrini melatih Villareal, Real Madrid, dan Malaga sebelum berlabuh ke Etihad Stadium.
"Ada pengorbanan pribadi dan keluarga, tapi di sisi lain ada sisi kemanfaatan untuk karier saya. Tiga anak saya sudah beranjak dewasa, mereka lebih mandiri, dan mereka juga sangat dekat satu sama lain," ungkap pria berusia 60 tahun ini.
Ia mengatakan sebenarnya ingin membawa keluarga ke Eropa tapi pekerjaan istrinya tidak bisa ditinggal. Sementara anak pertamanya harus mundur dari fakultas kedokteran di Chile kalau ingin pindah ke Eropa.
Pellegrini biasanya pulang ke Chile bila jadwal pertandingan memungkinkan untuk bertemu mereka. Jika ia rindu keluarga sementara jadwal kompetisi tengah padat, ia akan menyibukkan diri dengan bekerja.
"Ini jenis pekerjaan yang sangat berat. Banyak yang perkawinannya hancur. Saya beruntung punya istri dan keluarga yang sangat mendukung karier saya," katanya. (Vin)
Baca Juga:
11 Kemenangan Beruntun MU di Laga Boxing Day
Kilas 2013: Dominasi Bayern Muenchen dan Munculnya Erick Thohir
Di Hari Ulang Tahun, Ramsey Justru dapat Hadiah Cedera