Iceu Wong kembali menandai eksistensinya di panggung hiburan. Setelah Pacar 5 Langkah dan Woles, pedangdut berdarah Sunda ini melepas single berjudul Burung Saya ke pasaran.
Sepintas, judul lagunya kali ini terdengar unik, bahkan sedikit vulgar. Tapi dengan tegas, Iceu membantah jika lagunya itu mengandung unsur pornografi. Dia bilang, lagu tersebut benar-benar mengisahkan seekor burung dalam arti sebenarnya.
"Ini memang kisah nyata dari pencipta lagunya. Burung dia lepas dan nggak balik-balik," kata Iceu ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2013)
"Saya akhirnya pilih Burung Saya karena lucu dan unik judul lagunya. Orang pertama kali dengar pasti tersenyum deh," kata dia lagi
Iceu pun tak pernah khawatir dirinya akan dicekal pihak yang keberatan karena membawakan lagu itu. "Lho karena memang liriknya tentang burung yang lepas. Nggak ada unsur vulgar," tukasnya.
Adapun aransemen lagu yang diracik Aji Beno itu tak jauh berbeda dengan single-single sebelumnya. Hanya saja, nuansa etnik sunda kali ini dilebur dengan sentuhan musik elektronik.
"Musiknya lebih semangat. Aku nggak mau ninggalin sentuhan musik Sundanya. Makanya ada suara seruling sama musik elektronya juga," ujarnya tersenyum. (fei)
Sepintas, judul lagunya kali ini terdengar unik, bahkan sedikit vulgar. Tapi dengan tegas, Iceu membantah jika lagunya itu mengandung unsur pornografi. Dia bilang, lagu tersebut benar-benar mengisahkan seekor burung dalam arti sebenarnya.
"Ini memang kisah nyata dari pencipta lagunya. Burung dia lepas dan nggak balik-balik," kata Iceu ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2013)
"Saya akhirnya pilih Burung Saya karena lucu dan unik judul lagunya. Orang pertama kali dengar pasti tersenyum deh," kata dia lagi
Iceu pun tak pernah khawatir dirinya akan dicekal pihak yang keberatan karena membawakan lagu itu. "Lho karena memang liriknya tentang burung yang lepas. Nggak ada unsur vulgar," tukasnya.
Adapun aransemen lagu yang diracik Aji Beno itu tak jauh berbeda dengan single-single sebelumnya. Hanya saja, nuansa etnik sunda kali ini dilebur dengan sentuhan musik elektronik.
"Musiknya lebih semangat. Aku nggak mau ninggalin sentuhan musik Sundanya. Makanya ada suara seruling sama musik elektronya juga," ujarnya tersenyum. (fei)
