Sebagai band beraliran pop rock alternatif yang sudah berjalan selama 12 tahun, tentunya banyak hal yang sudah dicapai oleh The Rain terkait dengan pengalaman mereka di atas panggung. Kejadian-kejadian unik pun dibeberkan oleh mereka.
Saat mengunjungi Liputan6.com pada Jumat (27/12/2013) sore tadi, band asal Yogyakarta ini menceritakan beberapa kejadian lucu yang pernah menimpa Indra (vokal), Iwan (gitar), Ipul (bass), dan Aang (drum) saat sedang menjalani aksinya di depan banyak pasang mata.
Banyak hal-hal yang tak terlupakan di mata mereka saat sedang berada di atas panggung. "Pengalaman seru waktu manggung banyak yang berkesan... Pernah kesetrum, terus pernah juga waktu manggung mati lampu karena kru kami menyenggol saklar listrik panggung.
"Kami pikir itu panitia, ternyata kru sendiri, cukup memalukan juga saat itu. Bahkan pernah ada panggung yang saking lampunya terlalu gelap, Ipul yang harusnya mengambil bass malah membawa gitar saya," ungkap Indra sambil tertawa.
Pernah juga The Rain bermain di beberapa titik selama satu hari. Kejadian kurang menyenangkan namun berkesan pun menimpa mereka. "Saat sampai di titik terakhir, alat-alat panggung sedang dibereskan, panitianya sedang menangis.
"Kami kebingungan, ternyata ada kesalahan komunikasi waktu. Akhirnya, jalan tengahnya kami akustikan tanpa mic di dalam kelas hanya dengan satu gitar," tambah Indra.
Lalu, Ipul pun mengaku kalau The Rain sangat senang jika bandnya bisa membuat para penonton menangis. Ia beralasan kalau lagu-lagunya mampu menyentuh penonton hingga berurai air mata, maka mereka pun terpacu untuk bisa terus berkarya.(Rul)
Saat mengunjungi Liputan6.com pada Jumat (27/12/2013) sore tadi, band asal Yogyakarta ini menceritakan beberapa kejadian lucu yang pernah menimpa Indra (vokal), Iwan (gitar), Ipul (bass), dan Aang (drum) saat sedang menjalani aksinya di depan banyak pasang mata.
Banyak hal-hal yang tak terlupakan di mata mereka saat sedang berada di atas panggung. "Pengalaman seru waktu manggung banyak yang berkesan... Pernah kesetrum, terus pernah juga waktu manggung mati lampu karena kru kami menyenggol saklar listrik panggung.
"Kami pikir itu panitia, ternyata kru sendiri, cukup memalukan juga saat itu. Bahkan pernah ada panggung yang saking lampunya terlalu gelap, Ipul yang harusnya mengambil bass malah membawa gitar saya," ungkap Indra sambil tertawa.
Pernah juga The Rain bermain di beberapa titik selama satu hari. Kejadian kurang menyenangkan namun berkesan pun menimpa mereka. "Saat sampai di titik terakhir, alat-alat panggung sedang dibereskan, panitianya sedang menangis.
"Kami kebingungan, ternyata ada kesalahan komunikasi waktu. Akhirnya, jalan tengahnya kami akustikan tanpa mic di dalam kelas hanya dengan satu gitar," tambah Indra.
Lalu, Ipul pun mengaku kalau The Rain sangat senang jika bandnya bisa membuat para penonton menangis. Ia beralasan kalau lagu-lagunya mampu menyentuh penonton hingga berurai air mata, maka mereka pun terpacu untuk bisa terus berkarya.(Rul)
